Kamis 27 Feb 2020 18:22 WIB

New Delhi Masih Diliputi Ketegangan

Kekerasan antarumat agama di New Delhi terjadi sejak Ahad dan menewaskan 25 orang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga meninggalkan lingkungan rumahnya yang hangus saat bentrok massa pendukung dan penentang UU Kewarganegaraan India berujung rusuh di New Delhi, India.
Foto: Rajat Gupta/EPA EFE
Seorang warga meninggalkan lingkungan rumahnya yang hangus saat bentrok massa pendukung dan penentang UU Kewarganegaraan India berujung rusuh di New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bentrokan yang terjadi di timur laut New Delhi masih membekas di benak Mohammad Zubair (37 tahun). Dia sedang dalam perjalanan pulang dari masjid ketika kerusuhan terjadi.

Zubair kemudian berbalik mencari jalan lain untuk menghindari bentrokan, namun dia justru dipukuli. Dalam hitungan detik, dia sudah meringkuk di tanah dan dikelilingi oleh belasan pemuda yang memukulinya dengan tongkat kayu dan batang logam.

Baca Juga

Darah mengucur dari kepala Zubair dan menodai baju putih yang dia kenakan. Pukulan itu semakin intensif dan dia berpikir bahwa dirinya akan mati.

"Mereka melihat saya sendirian, mereka melihat topi saya, jenggot, shalwar kameez (pakaian), dan melihat saya sebagai seorang Muslim. Mereka mulai menyerang, meneriakkan slogan-slogan. Kemanusiaan macam apa ini?" ujar Zubair kepada Reuters.