REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bentrokan yang terjadi di timur laut New Delhi masih membekas di benak Mohammad Zubair (37 tahun). Dia sedang dalam perjalanan pulang dari masjid ketika kerusuhan terjadi.
Zubair kemudian berbalik mencari jalan lain untuk menghindari bentrokan, namun dia justru dipukuli. Dalam hitungan detik, dia sudah meringkuk di tanah dan dikelilingi oleh belasan pemuda yang memukulinya dengan tongkat kayu dan batang logam.
Darah mengucur dari kepala Zubair dan menodai baju putih yang dia kenakan. Pukulan itu semakin intensif dan dia berpikir bahwa dirinya akan mati.
"Mereka melihat saya sendirian, mereka melihat topi saya, jenggot, shalwar kameez (pakaian), dan melihat saya sebagai seorang Muslim. Mereka mulai menyerang, meneriakkan slogan-slogan. Kemanusiaan macam apa ini?" ujar Zubair kepada Reuters.