Jumat 28 Feb 2020 04:04 WIB

Kegiatan Luar Sekolah tak Harus ke Luar Kota

Anak didik dapat tetap menerima ilmu tanpa harus melakukan study tour.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Pengunjung menikmati suasana dan sejumlah wahana yang ada di tempat hiburan dan rekreasi keluarga Saloka Theme Park, di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Tempat hiburan ini ramai dikunjungi saat liburan sekolah. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Pengunjung menikmati suasana dan sejumlah wahana yang ada di tempat hiburan dan rekreasi keluarga Saloka Theme Park, di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Tempat hiburan ini ramai dikunjungi saat liburan sekolah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pedidikan Kota Tasikmalaya meninta sekolah mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan pembelajaran di luar sekolah tak harus pergi ke tempat yang jauh.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, kegiatan berupa study tour atau outing class ke luar kota sudah menjadi kebiaaaan sekolah. Padahal, kegiatan di luar sekolah bisa dilakukan tanpa harus ke luar kota.

"Bukan bererti mencegah ke luar. Tapi esensi kegiatan itu, kalau bisa lebih ekobomis, itu lebih bagus. Kan ada edukasinya juga tempat-tempat di Kota Tasikmalaya, murah meriah," kata dia, Kamis (27/2).

Lagi pula, dia menegaskan, kegiatan semacam itu tidak menjadi keharusan bagi pihak sekolah. Anak didik dapat tetap menerima ilmu tanpa harus melakukan study tour.

Budiaman mengakui, kegiatan di luar sekolah tentu memberikan manfaat bagi para peserta didik. Namun, untuk melakukannya, sekolah harus mempertimbangkan kemampuan orang tua siswa.

Meski tak mewajibkan setiap siswa ikut, menurut dia, terkadang orang tua tetap memaksakan diri agar anaknya dapat ikut kegiatan itu. Sebab, orang tua pasti ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang sama dengan teman-temannya. "Ketika ada yang memaksa, timbul masalah," kata dia.

Karena itu, dia mengimbau kepala sekolah di Kota Tasikmalaya untuk lebih peka jika ingin membuat kegiatan tertentu. "Saya kira banyak alternatif yang murah dan dekat. Di Tasik juga banyak objek yang dapat dijadikan edukasi di luar sekolah," kata dia.

Sebelumnya, Polres Tasikmalaya Kota telah mengungkap penyebab kematian salah satu siswi kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya berinisial DS (13 tahun), yang ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya. Korban diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang berinisial BR (45). Diduga tersangka membunuh korban karena kesal dimintai uang untuk ikut study tour yang dilaksanakan oleh sekolahnya.

Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya, Saepuloh mengakui, sekolah membuat kegiatan di luar untuk siswa kelas VII. Kegiatan itu berupa outing class ke Bandung selama satu hari, untuk mengunjungi berbagai tempat bersejarah. Siswa yang ingin ikut diminta membayar Rp 390 ribu.

Namun, menurut dia, kegiatan itu bersifat tak wajib. Siswa tak tak ikut pergi ke Bandung akan tetap belajar di sekolah.

"Pelaksanaannya bukan hari minggu, tapi hari biasa. Siswa yang tidak ikut tetap belajar di sini. Yang ikut, belajar di Bandung," kata dia sata ditemui Republika.

Dia mengatakan, kegiatan itu telah sesuai dengan buku panduan yang telah ditandatangani kepala dinas pendidikan dan komite sekolah. Kegiatan itu juga telah menjadi program tahunan dan masuk ke dalam kurikulum.

Menurut Saepuloh, biaya Rp 390 ribu itu ditetapkan setelah melakukan diskusi dengan orang tua siswa. "Kita tak bisa menyelenggarakan tanpa persetujuan. Juga dengan dinas ada persetujuan," kata dia.

Dengan adanya kejadian yang menimpa DS, Saepuloh mengatakan, pihak sekolah akan melakukan evaluasi. Bukan hanya pada kegiatan outing class, melainkan seluruh kegiatan di sekolah.

"Tapi kegiatan ini akan tetap akan dilaksanakan. Karena sudah seusai program," kata dia.

Dia juga mengimbau siswa yang tak bisa ikut, tak usah memaksakan diri. Sebab, inti dari kegiatan itu adalah untuk belajar, bukan jalan-jalan.  "Hanya untuk menambah wawasan, tak memengaruhi nilai," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement