REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca yang tidak mendukung dengan ombak berkisar 0,5-1 meter membuat persiapan di lokasi observasi anak buah kapal (ABK) World Dream cukup tergganggu di Pulau Sebaru kecil, Kepulauan Seribu. Pantauan Antara, Kamis (27/2), ombak yang cukup tinggi itu menyulitkan proses distribusi logistik dan penumpang dari kapal di dermaga Pulau Sebaru.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan masih tersisa barang-barang di kapal untuk diturunkan.
"Karena kondisi ombak seperti ini, maka pelan-pelan, tinggal genset saja yang diturunkan, untuk memperkuat kelistrikan," kata Yudo yang juga Komandan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) bantuan kemanusiaan evakuasi WNI dari Kapal World Dream.
Kamis siang, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz meninjau kesiapan tim operasi kemanusiaan di Pulau Sebaru.
Hadi meminta tim Kogasgabpad yang terdiri atas TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri berjumlah 763 personel, termasuk masyarakat, agar dari hari ke hari selama observasi 14 hari juga dapat melayani 188 WNI tersebut dengan memberikan kegiatan untuk melepas rasa bosan.