REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) dengan agenda memilih Ketua DPD Golkar Provinsi Jakarta pada 29 Februari hingga 1 Maret 2020. Belajar Dari kesalahan 2019, Musda Golkar siap konsolidasi dan bangun partai.
Bendahara Partai Golkar DPD DKI Jakarta, Adhinusa mengatakan persiapan Musda Golkar Jakarta saat ini sudah rampung semuanya, hanya tinggal penyempurnaan saja seperti gladiresik. "Persiapan fisik dan perencanaan sudah siap semua, bisa dibilang 95 persen," katanya, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, pendaftaran calon Ketua DPD Golkar Jakarta sudah mulai dibuka hari Rabu, 26 Februari jam 10.00 WIB dan ditutup pada Jumat, 28 Februari 2020 jam 21.00 WIB. Maka, belum bisa disebutkan siapa saja yang telah mendaftarkan diri.
Di samping itu, Adhi menjelaskan calon Ketua Golkar DKI harus memiliki kriteria seperti semangat dan bertekad membangun partai khususnya di wilayah DKI Jakarta. Kemudian, tentu harus kader sejati. "Ketiga, mempunyai cita-cita politik yang tinggi. Mungkin mengarah ke Pimpinan DKI 1," ucapnya.
Selanjutnya, Adhi mengakui internal Golkar DKI sempat mengalami persoalan sehingga berdampak terhadap perolehan suara pemilihan umum anggota legislatif (pemilu legislatif), khususnya di Jakarta tidak maksimal. Makanya, hal itu harus dijadikan pelajaran bagi pemimpin Golkar DKI ke depan.
"Betul kemarin (pileg 2019) memang tidak optimal, dan itu kita belajar dari kemarin untuk memperbaiki ke depannya. Nah, kita sudah tahu strategi apa saja yang harus perbaiki untuk meningkatkan secara maksimal pemilu 2024. Pertama kita akan konsolidasi dan rekonsiliasi setelah Musda ini," jelas Ketua Panitia Pelaksana Musda Golkar DKI ini.
Oleh karena itu, Adhi mengatakan para calon Ketua Golkar DKI harus ingat pesan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan tagline partai ini yakni 'Golkar bersih, Golkar bangkit, Golkar maju, Golkar menang'. Sehingga, tidak ada lagi kader yang tersangkut kasus tindak pidana korupsi.
"Ke depannya, tentu kita tidak ingin terjadi lagi hal-hal seperti kemarin. Arahan dari Ketua Umum Golkar sudah jelas, bahwa kader itu jangan mencoba bermain-main, melainkan harus bekerja penuh membangun partai. Tentunya harus berintegritas," ujarnya.