Kamis 27 Feb 2020 20:24 WIB

Sudah 26 Warga Iran Meninggal Dunia Akibat Corona

Jumlah total warga Iran yang terinfeksi virus ini kini mencapai angka 245 orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nora Azizah
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan jumlah kematian terbaru akibat virus korona baru atau Covid-19 menjadi 26 jiwa, Kamis (27/2) waku setempat (Foto: wabah corona di Iran)
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan jumlah kematian terbaru akibat virus korona baru atau Covid-19 menjadi 26 jiwa, Kamis (27/2) waku setempat (Foto: wabah corona di Iran)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan jumlah kematian terbaru akibat virus korona baru atau Covid-19 menjadi 26 jiwa, Kamis (27/2) waku setempat. Sementara jumlah total orang yang terinfeksi virus ini kini mencapai angka 245 orang.

"Dalam 24 jam terkahir, kami telah memiliki 106 kasus baru yang dikonfirmasi. Jumlah korban meninggal telah mencapai 26 jiwa," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur.

Baca Juga

Menghindari penyebaran virus, Iran menyerukan warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu di dalam negara. Jahanpur mengatakan, pemerintah berencana memberlakukan beberapa pembatasan di situs-situs suci umat Islam Syiah. Iran pun berencana membatalkan beberapa Sholat dan Khutbah Jumat, yang mana itu adalah doa tradisional Republik Islam.

"Tapi itu perlu persetujuan presiden sebelum dilaksanakan," katanya.

Dia mengatakan, ratusan orang yang terduga (suspect) terinfeksi virus telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Pihak berwenang, termasuk Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Iran tidak berencana mengkarantina kota dan kabupaten yang terpapar, meskipun ada peningkatan tajam dalam jumlah orang yang terinfeksi dalam waktu singkat.

Pejabat Iran mengumumkan kematian pertama dan infeksi Iran dari Covid-19 pekan lalu. Namun, Jahanpur mengatakan pemerintah telah memperpanjang penutupan bioskop dan larangan sementara acara budaya serta konferensi selama satu pekan.

Pusat wabah di negara yang paling terkena dampak di Timur Tengah adalah Iran tepatnya di kota suci Syiah, Qom. Di sana, banyak orang yang melakukan penghormatan untuk mencium dan menyentuh sebuah kuil yang terkenal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement