REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau langsung kondisi banjir di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Kamis (27/2). Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan banjir, yakni pembangunan Bendungan Sadawarna dan normalisasi sungai.
“Semua proyek di Jawa Barat itu sedang dikerjakan, selama proses pengerjaan kan hujan datang dan itu berlangsung bersamaan, maka tidak bisa dihindari,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Namun, kata Emil, pesannya ke masyarakat adalah pihaknya semua sedang bekerja. "Tidak ada yang diam hanya butuh proses waktu saja,” katanya.
Selain dapat mengendalikan banjir, kata dia, Bendungan Sadawarna dapat digunakan sebagai irigasi, air baku, maupun pariwisata. Jika pembangunan selesai, Bendungan Sadawarna mampu mengendalikan debit air yang mengalir ke 12 kecamatan di wilayah Subang Utara. “Dan salah satu yang paling besar sudah disepakati adalah normalisasi, karena pendangkalan ini adalah pangkal dari permasalahan," katanya.
Menurut Emil, ia akan terus upayakan walaupun wilayahnya di Jabar tapi proses harus dikoordinasikan. "Karena itu, dalam tata kelolanya, air sungai dikelola BBWS melalui Kementerian PUPR,” katanya.
Sampai saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Dinas Sosial (Dinsos) membuka dapur umum dan menurunkan 98 anggota Tagana. Kemudian, Pemda Provinsi Jabar juga menyalurkan bantuan logistik, seperti beras, dan kebutuhan dasar lainnya.
Untuk menangani banjir di Subang, Karawang, Kota dan Kabupaten Bekasi, Emil sudah memberikan arahan kepada kepala daerah. Selain itu, kata dia, penanganan bencana seperti banjir dilakukan secara berjenjang. “Dan kalau dari sisi penanganan, yang namanya provinsi itu —sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah— yang namanya kebencanaan itu (penanganannya) sifatnya berjenjang,” katanya.