Jumat 28 Feb 2020 05:39 WIB

Umroh Distop Sementara, Amphuri Minta Jamaah Lebih Bersabar

Amphuri menyarankan kepada calon jamaah umroh untuk lebih bersabar

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Calon jamaah umroh menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Calon jamaah umroh menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Plt DPD Amphuri Jatim Mochammad Sofyan Arif menilai, keputusan pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara kegiatan ibadah umroh, sangat mendadak. Dia pun menyarankan calon jamaah umroh yang sudah mendaftar, untuk lebih bersabar atas keputusan tersebut.

"Kami mengucapkan Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun. Karena berita ini kan sangat mendadak keputusannya dari kerajaan Saudi. Kami menyarankan kepada calon jamaah umroh untuk lebih bersabar," kata Sofyan dikonfirmasi Kamis (27/2).

Sofyan menyarankan, calon jamaah umroh yang sudah mendaftar, untuk menkadwal ulang keberangkatan. Dia pun tidak menyarankan jika para calon jamaah umroh tersebut membatalkan perjalanan. Menurutnya, ketika masih bisa dijadwal ulang, sebaiknya dilakukan penjadwalan ulang.

"Jangan sampai dibatalkan. Karena sudah niatan ibadah itu kan sudah dicatat. Kalau dibatalkan berarti ditarik lagi nanti. Lebih baik direskedule untuk menghubungi teman-teman travel yang jamaah ikuti," ujar Sofyan.

Sofyan mengaku, Amphuri Jatim berusaha membantu anggotanya untuk membuat surat penjadwalan ulang yang ditujukan kepada maskapai penerbangan, dan hotel di Arab Saudi. Amphuri Jatim juga meminta Kemenag pusat dan Kedutaan Arab Saudi di Indonesia, agar jamaah yang sudah memiliki visa, agar diizinkan tetap berangkat.

Sofyan mengungkapkan, rata-rata jamaah umroh yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya, per harinya sekitar 1.700 hingga 1.800. Dia juga belum bisa memastikan sampai kapan kebijakan ini dilangsungkan. Dia hanya berharap pemerintah Arab Saudi kembali membuka akses bagi jamaah umroh.

"Kalau kita pakai estimasi dari Surabaya, per hari antar 1.700 sampai 1.800an jamaah. Karena dari semua penerbangan yang direct aja ada Lion Air, Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, Citilink. Belum yang via Singapura dan via Malaysia," ujar Sofyan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement