Jumat 28 Feb 2020 15:02 WIB

Rugi Bisnis Akibat Penutupan Sementara Umroh

Pemilik bisnis cemas dengan kondisi terutama menuju Ramadhan.

Red: Indira Rezkisari
Calon jemaah umroh menunggu kepastian keberangkatan ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2). Para pebisnis terkait umroh dipastikan merugi akibat larangan Arab Saudi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon jemaah umroh menunggu kepastian keberangkatan ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2). Para pebisnis terkait umroh dipastikan merugi akibat larangan Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Zahrotul Oktaviani, Fauziah Mursid

Larangan masuk ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umroh, dipastikan tak hanya berimbas ke calon jemaah. Pemilik bisnis di Arab Saudi dipastikan merasakan kerugian pula.

Baca Juga

Para pejabat memproyeksikan sektor hotel di dua kota suci Arab Saudi, Makkah dan Madinah, akan menderita kerugian sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu. Kerugian ini merupakan dampak dari ditutupnya jalur umroh sementara oleh Pemerintah Saudi sejak Kamis (27/2) lalu.

Pihak berwenang mengatakan beberapa sektor yang terpengaruh kebijakan ini adalah hotel, maskapai penerbangan, katering, dan transportasi. Adapun alasan penutupan sementara ini untuk memprioritaskan keselamatan peziarah.