REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Pemerintah Indonesia memutuskan menjemput warga negara Indonesia yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess dari Jepang pada Jumat (28/2). Pesawat akan menjeput 68 WNI yang dijadwalkan berangkat pada pukul 16.00 WIB dan akan tiba pada Sabtu (29/2) sekitar pukul 01.00 WIB.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, penjemputan tersebut menggunakan pesawat milik maskapai Garuda Indonesia dan akan mendarat di Bandara Haneda, Jepang.
"Untuk kesekian kali, kita melakukan evakuasi WNI di luar negeri yakni di Yokohama, Jepang, kali ini menjemput 68 WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess untuk kembali ke Indonesia," ujar Retno di Gedung VIP Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.
Retno melanjutkan, 70 WNI kru kapal tersebut telah dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan dinyatakan negatif. Informasi yang diketahui, ada dua kru kapal menyatakan ingin kembali bekerja di kapal Diamond Princess, sehingga tidak ikut evakuasi.
"Otoritas Pemerintah Jepang telah melakukan tes PCR kepada para WNI, dan saat ini ada 70 WNI yang statusnya negatif, sementara ada dua WNI yang ingin melanjutkan pekerjaan di kapal tersebut sehingga tidak mau pulang," kata Retno.
Retno menyiapkan 23 tim yang berangkat untuk menjemput 68 WNI tersebut. Dari 23 tim tersebut merupakan unsur gabungan unsur Kemenlu, Kemenkes, TNI, dan kru Garuda Indonesia.
"Saya ingin sampaikan sekali lagi tugas ini adalah kemanusiaan yang mulia, saya hanya ingin berpesan harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, menjaga orang lain dan diri sendiri," ucapnya.
Diketahui, WNI dan tim penjemputan rencananya akan kembali menuju ke Indonesia dari Haneda pada Minggu tanggal 1 Maret 2020 pukul 18.00 WIB dan diperkirakan akan tiba pada malam.