REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan mengimbau masyarakat dan fasilitas kesehatan diimbau mengantisipasi penyakit musim hujan dengan meningkatkan kewaspadaan sejak dini.
"Penyakit musim hujan yang perlu diwaspadai seperti DBD, penyakit flu, batuk dan pilek," kata Kasudin Kesehatan Kota Jakarta Selatan, Helmi saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (28/2).
Menurut dia, penyakit DBD, flu, batuk dan pilek adalah jenis penyakit yang banyak terjadi saat musim hujan.
Data menyebutkan tercatat sudah ada 165 kasus DBD di wilayah Jakarta Selatan sepanjang Januari hingga Februari 2020. "Jumlah kasus belum signifikan, tapi tetap perlu diwaspadai," katanya.
Helmy menjelaskan, musim hujan penyebaran jentik nyamuk lebih banyak akibat genangan, jentik hidup di air bersih, seperti genangan sisa hujan di atap yang tidak terbuang atau di sampah-sampah yang dibuang menampung air hujan.
Untuk mengantisipasi meningkatkan jumlah kasus DBD, fasilitas kesehatan diimbau untuk memprioritaskan pengecekan pasien DBD.
"Maksudnya jika ada pasien datang dengan kondisi depan berhari-hari, perlu diwaspadai itu DBD, jangan dikira deman biasa, periksa dengan teliti, jika ditemukan gejala dan bintik merah anjurkan untuk cek darah," kata Helmy.
Selain DBD dan batuk, pilek serta flu, penyakit lainnya yang diwaspadai, yakni leptospirosis dan penyakit kulit khususnya di wilayah rawan banjir.
"Untuk wilayah kadang-kadang masih ada banjir tentu kita waspadai leptospirosis, tapi saat ini belum ada laporan," kata Helmy.