Kerusuhan sektarian yang terjadi di New Delhi, mengakibatkan sejumlah rumah, pertokoan dan kendaraan terbakar. Sedikitnya 40 orang tewas menjadi korban kekerasan. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Kerusuhan sektarian yang terjadi di New Delhi, mengakibatkan sejumlah rumah, pertokoan dan kendaraan terbakar. Sedikitnya 40 orang tewas menjadi korban kekerasan. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Kerusuhan sektarian yang terjadi di New Delhi, mengakibatkan sejumlah rumah, pertokoan dan kendaraan terbakar. Sedikitnya 40 orang tewas menjadi korban kekerasan. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Kerusuhan sektarian yang terjadi di New Delhi, mengakibatkan sejumlah rumah, pertokoan dan kendaraan terbakar. Sedikitnya 40 orang tewas menjadi korban kekerasan. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Kerusuhan sektarian yang terjadi di New Delhi, mengakibatkan sejumlah rumah, pertokoan dan kendaraan terbakar. Sedikitnya 40 orang tewas menjadi korban kekerasan. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Isteri dari warga muslim yang menjadi korban kerusuhan sektarian di New Delhi, ditenangkan oleh kerabatnya. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Suasana duka warga muslim yang menjadi korban kerusuhan sektarian di New Delhi, Jumat (28/2). (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA)
Sejumlah warga meninggalkan rumah mereka, Delhi, Jumat (28/2), akibat kerusuhan sektarian yang menimbulkan korban jiwa 40 orang tewas. (FOTO : EPA-EFE/RAJAT GUPTA )
inline
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kerusuhan sektarian di New Delhi menewaskan sedikitnya 40 orang, insiden dimulai sejak Ahad (23/2) lalu. Kerusuhan ini dipicu oleh undang-undang kewarganegaraan untuk warga negara kelahiran asing.
Undang-undang tersebut memberikan kewarganegaraan kepada pengungsi dari semua agama di Asia Selatan, kecuali Muslim. Undang-undang yang dinilai diskriminatif ini kemudian memicu reaksi nasional.
sumber : EPA-EFE
Advertisement