REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Fatimah az-Zahra sebagai sosok ibu yang pantas diteladani. Putri Rasulullah SAW ini adalah poros bagi kehidupan rumah tangga dan keluarga yang baik serta ideal.
Hal yang paling menonjol dalam kehidupan Fatimah adalah kemampuannya menyeimbangkan kehidupan individu, sosial, dan keluarga. Beliau pun tampil sebagai sosok pekerja keras, rela berkorban, dan pejuang sejati.
Di rumah yang sederhana, Fatimah telah mendidik anak-anaknya yang oleh sejarah diakui sebagai manusia-manusia terbaik. Ia bersama suaminya menempatkan diri sebagai teladan bagi anak-anak mereka. Kepada putra sulungnya, Hasan, Fatimah pernah berkata, "Hasan, anakku, jadilah engkau seperti ayahmu, belalah kebenaran, sembahlah Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dan Pemberi Kebaikan. Dan janganlah engkau bergaul dengan orang-orang pendendam."
Sejarah Islam telah menorehkan dengan tinta emas kemuliaan Fatimah ini. Ia adalah sosok wanita yang bijaksana dalam bersikap, sopan dalam bertutur kata, santun dalam beretika, dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Ia pun selalu peduli dengan kondisi orang-orang di sekitarnya.
Setiap kali bertemu dengan para Muslimah, Fatimah selalu memberikan bimbingan dan ajaran kepada mereka, seperti yang diterima dari ayahandanya, Rasulullah SAW. Fatimah juga dikenal sebagai pejuang sejati dalam membela kebenaran. Dari sosok ibu yang mumpuni inilah lahir Hasan dan Husein yang kemudian menjadi mujahid dan pembela ajaran Islam.
Nah, bagaimana dengan para ibu pada zaman modern sekarang ini? Banyak orang bilang, tidak mudah menjadi ibu pada zaman globalisasi ini. Meski demikian, keberhasilan Fatimah dalam menjalani peran sebagai ibu pada zaman Rasulullah SAW tetap relevan untuk dijadikan teladan bagi para ibu masa kini.