REPUBLIKA.CO.ID, PUTRA JAYA – Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mendukung Mahathir Mohamad menjabat kembali sebagai perdana menteri. Anwar, mewakili koalisi Pakatan Harapan, telah menyerahkan surat dukungan untuk Mahathir, ke Istana Negara pada Sabtu (29/2).
"Hadir ke Istana Negara tengah hari tadi bagi menyerahkan surat menyatakan perubahan pendirian Pakatan Harapan terkait calon PM (perdana menteri) dengan mengusulkan nama Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai calon PM mewakili PH (Pakatan Harapan)," kata Anwar melalui akun Twitter pribadinya.
Anwar mengaku terharu atas dukungan yang diberikan kepadanya untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri Malaysia. "Namun saya pilih untuk melihat kepentingan negara melebihi kepentingan pribadi," ujarnya.
Pakatan Harapan sendiri telah merilis pernyataan yang mendukung pencalonan Mahathir sebagai perdana menteri.
"Pakatan menentang setiap upaya pemerintah 'pintu belakang', terutama yang melibatkan kleptokrat dan pengkhianat, yang akan menghancurkan semua upaya reformasi yang telah dilakukan sampai sekarang," katanya, dikutip laman Straits Times.
"Dengan demikian, untuk melanjutkan perjuangan kami, Pakatan telah menyatakan dukungan penuh di belakang Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai calon perdana menteri," kata Pakatan Harapan.
Pakatan Harapan menegaskan memegang teguh prinsip tersebut. Dia mengatakan akan terus memperjuangkan manifestonya dalam pemerintahan.
Mahathir sebelumnya telah menyatakan dirinya memperoleh dukungan penuh dari Pakatan Harapan untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri.
"Pagi ini (Sabtu) saya melakukan pertemuan dengan para pemimpin Pakatan Harapan. Saya sekarang yakin bahwa saya memiliki angka yang diperlukan untuk mendapatkan dukungan mayoritas di Dewan Rakyat," ujarnya.
Majelis Rendah Malaysia beranggotakan 222 orang. Untuk membentuk pemerintahan dibutuhkan dukungan minimal 112 anggota. Pakatan Harapan sendiri memiliki 93 anggota yang terdiri dari tiga partai, yakni PKR, Partai Aksi Demokratik (DAP), dan Partai Amanah Negara.