REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Laga menarik Liga Primer Inggris pekan ini akan tersaji antara Everton melawan Manchester United (MU), di Goodison Park, Ahad (1/3). Dua tim ini sama-sama berjuang meraih satu tiket Liga Champions musim depan dengan cara bertengger di posisi empat besar.
Pelatih Everton, Carlo Ancelotti merespon dengan tenang laga nanti. Ia menilai hasil melawan MU tak akan menjadi penentu timnya lolos atau tidak ke kompetisi Eropa musim depan.
The Toffes kini masih bertengger di urutan ke-11 klasemen Liga Primer Inggris. Kendati demikian, Everton hanya terpaut lima poin dengan MU yang duduk di posisi kelima setelah mencetak 17 poin dari sembilan pertandingan.
Everton perlahan mulai menanjak permainannya dan beranjak naik di klasemen. Berbeda ketika Ancelotti baru masuk sebagai pelatih Everton. Kala itu, tim ini seolah tak punya harapan untuk tampil di kompetisi Eropa. Everton waktu itu baru saja keluar dari zona degradasi.
Sekarang semuanya berubah, Everton mulai melihat peluang tampil di kompetisi Eropa. Namun, Ancelotti tak menganggap laga melawan MU adalah partai hidup mati.
"Saya pikir perjuangan untuk Eropa masih terbuka dan akan terbuka setelah pertandingan melawan United," kata Ancelotti dilansir dari Fourfourtwo, Sabtu (29/2).
Jelang melawan MU, Everton memiliki catatan cukup baik, yaitu enam kali menang pada pertandingan kandang di liga. Everton juga memenangkan empat dari tujuh pertandingan terakhir melawan MU di Goodison Park, termasuk kemenangan 4-0 musim lalu.
Mantan pelatih Real Madrid itu mengatakan, kemenangan atas MU nanti dapat meningkatkan kepercayaan tim. Namun Everton akan sulit menekuk skuat Iblis Merah jika tim tamu sedang dalam performa bagus.
Gelandang Everton, Gylf Sigurdsson juga sedang menikmati rekor bagus ketika berjumpa MU, yaitu lima gol dan empat assist dalam sembilan pertandingan terakhir. Tetapi, ia belum mencetak gol sejak Oktober tahun lalu karena ditempatkan di posisi bukan aslinya.
Ancelotti sudah berbicara kepada Sigurdsson dan meminta agar tidak khawatir dengan kondisi tersebut. Ia memaklumi Sigurdsson paceklik gol karena bermain pada posisi yang jauh dari gawang.
Ancelotti berharap Sigurdsson segera kembali mencetak gol. Namun membuat si pemain mencetak gol kembali bukan pekerjaan prioritasnya saat ini, melainkan lebih kepada tim.