REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil, menggandeng santri dalam gerakan penanaman 50 juta bibit pohon di seluruh lahan kritis di wilayah Jawa Barat (Jabar) yang dimulai pada Maret 2020 sebagai upaya untuk mencegah bencana banjir dan longsor.
"Penanaman 50 juta pohon dimulai bulan depan di lahan-lahan kritis di Jabar," kata Ridwan Kamil di hadapan 2.000 santri Persis se-Jabar dalam acara Santri Camp 2020 di Perkemahan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/2).
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menambahkan, ada kurang lebih 1.500 kejadian bencana alam di Jabar setiap tahunnya dan wilayah Jabar bagian tengah ke utara memiliki potensi bencana banjir.
Sementara Jabar wilayah tengah ke selatan yang geografisnya pegunungan memiliki potensi longsor yang terjadi merata di semua wilayah tersebut.
"Dari 1.500 kejadian (setiap tahun), kalau per hari berarti tiga kali bencana alam terjadi di Jabar," ujar Kang Emil.
Dirinya mengapresiasi PW Persis Jabar yang telah membentuk tim santri untuk penanganan bencana. Hal itu sejalan dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang akan membentuk Santri Siaga Bencana.
Adapun potensi santri PW Persis Jabar yang akan dilibatkan dalam penanaman 50 juta bibit pohon ini berjumlah 100 ribu orang dari 650 pesantren Persis se-Jabar.
"Santri dari Persis Jabar saja jumlahnya banyak, belum ditambah santri dari yang lainnya, saya kira penanaman nanti akan berjalan lancar," kata Kang Emil.
Dalam acara Santri Camp 2020, Kang Emil juga menyerahkan hibah tanah seluas 4,4 hektare di Soreang yang ditujukan untuk mendirikan Universitas Persis.
"Hibah tanah untuk pendirian Universitas Persis di dekat Tol Soroja seluas 4,4 hektare, nanti saya bantu juga gambarnya (desain)," kata Kang Emil.