Sabtu 29 Feb 2020 23:09 WIB

Wakil Ketua MPR Minta Sisa Mahasiswa RI di Wuhan Dipulangkan

Sejumlah mahasiswa Indonesia masih tertinggal di Wuhan.

Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, meminta pemerintah pulangkan mahasiswa di Wuhan yang tersisa.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, meminta pemerintah pulangkan mahasiswa di Wuhan yang tersisa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China untuk memastikan kondisi sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang saat ini masih terisolasi di Kota Wuhan dalam aman dari virus Corona. 

Dan bila kondisi mereka dipastikan sehat maka pemerintah diminta segera mengambil langkah cepat untuk memulangkan mereka ke Tanah Air.  

Baca Juga

"Perwakilan kita yang ada di luar negeri, baik Kedutaan atau Konsulat segera memastikan bahwa kondisi mereka dalam keadaan sehat. Kalau memang bisa diusahakan untuk kembali pulang, ya segera dipulangkan. Kementerian Luar Negeri sebagai pembantu Presiden harus bisa menjamin keselamatan warganya yang ada di luar negeri," ujar anggota Komisi III DPR RI ini, Sabtu (29/2).

Tidak hanya pemerintah pusat, kata dia, dalam proses penanganan warga di luar negeri, kata politikus PKB ini, pemerintah daerah juga diminta aktif berkomunikasi dengan keluarga para mahasiswa yang masih terisolasi ini sehingga terjalin komunikasi yang bagus.

"Minimal pemerintah bisa memberitahukan kondisi mereka kepada keluarga yang ada di Tanah Air bahwa kondisi putra mereka dalam keadaan sehat karena pastinya keluarganya yang ada di rumah kan cemas juga," katanya. 

Desakan senada disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Saleh P Daulay, yang meminta pemerintah Indonesia untuk segera memulangkan empat mahasiswa Indonesia yang masih tertinggal di Wuhan, China.

"Saya mendesak pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengevakuasi mahasiswa Indonesia yang ada di Wuhan. Saya mendengar masih ada empat orang mahasiswa yang luput dari evakuasi," tuturnya. 

Politisi PAN ini meminta pemerintah segera mencari informasi mengenai keberadaan dan kondisi dari keempat mahasiswa tersebut. "Mereka ini kan sebenernya orang-orang sehat. Dan mereka juga bersedia dipulangkan dan mereka bersedia mengikuti seluruh peraturan observasi. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah kita mencarikan jalan untuk memulangkan mereka ke Tanah Air," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengevakuasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, awal Februari lalu, namun kala itu sejumlah WNI yang berstatus mahasiswa itu tertahan lantaran tidak lolos pemeriksaan kesehatan di bandara. Ada pula yang memang menolak pulang karena alasan pribadi.

Salah satunya Humaidi Zahid, 28, mahasiswa asal Desa Payaman, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur yang menempuh studi S2 di Central China Normal University (CCNU), Wuhan. 

Dia tertinggal di Wuhan lantaran tidak lolos pemeriksaan kesehatan saat melakukan pemeriksaan di bandara setempat bersama dua mahasiswa lainnya.

Sempat tertahan beberapa jam di bandara, Humaidi dan dua temannya lantas dikembalikan ke asrama mahasiswa. Kini, mereka hanya menghabiskan waktunya di asrama hingga hari yang ditunggu-tunggu untuk bisa pulang ke Indonesia datang.  

Kini, harapan Humaidi hanya satu, bisa segera pulang ke Tanah Air. Sayang, harapan itu belum ada kejelasannya. "Saya masih belum mendengar kabar baik akan dipulangkan,” tutur dia.   

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement