REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga masyarakat di daerah-daerah sekitar Kali Angke Hulu agar mewaspadai kenaikan debit air. Daerah itu seperti Rawa Buaya, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Kembangan Utara, dan Kedoya Utara.
BPBD DKI Jakarta mencatat tinggi muka air seperti dilaporkan Pos Pantau Angke Hulu pada Ahad (1/3) pukul 01.00 WIB mencapai 175 cm. Angka itu naik dari 120 cm pada Sabtu (29/2) pukul 22.00 WIB dan 150 cm pada pukul 00.00 WIB.
"Dengan tinggi muka air 175 cm dan cuaca mendung, status Kali Angke Hulu dinaikkan dari Siaga 4 menjadi Waspada 3," kata BPBD DKI Jakarta dalam twitter resminya yang dipantau di Jakarta, Ahad dini hari.
Selain Rawa Buaya, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Kembangan Utara, dan Kedoya Utara, sejumlah daerah lintasan lain yang juga perlu mewaspadai kenaikan debit air adalah Duri Kosambi, Kapuk dan Kedaung Kaliangke. Menurut BPBD, wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat pada Minggu berpotensi diguyur hujan disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Sementara itu, tinggi muka air di beberapa pintu air seperti Katulampa, Depok, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Sunter Hulu dan Pulo Gadung masih terpantau normal.
Dalam perkembangan lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan dengan intensitas lebat yang terjadi secara berkelanjutan disertai kilat atau petir pada 1-3 Maret 2020 berpotensi terjadi di DKI Jakarta. Selain itu, beberapa daerah lain di Tanah Air, termasuk Banten dan Jawa Barat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.