REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian seorang warga hilang, yang diduga tertimbun longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (1/3). Pencarian korban itu masih belum membuahkan hasil lantaran meterial longsoran cukup tebal.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan pencarian korban hilang di Kecamatan Cisayong dilakukan sejak pukul 08.00 WIB. Tim SAR gabungan masih memfokuskan pencarian di sekitar lokasi diduga korban tertimbun.
"Kita menambah kedalaman galian 3-5 meter dari permukaan longsoran," katanya, Ahad (1/3).
Deden menambahkan, peralatan yang digunakan untuk pencarian, yaitu satu unit mobil pencarian, satu set peralatan SAR ekstrikasi, dan satu set peralatan komunikasi. Adapun unsur SAR yang membantu sebanyak 10 Personil BPBD Kota Tasikmalaya, lima personel TNI AU Lanud Wiriadinata, lima Personel Tagana Kabupaten Tasik, 15 personel satgas BPBD Kabupaten Tasikmalaya, 15 personel SAR Brimob Garut, 10 personel Polres Tasikmalaya Koya, dan lima personel Kodim 0612/Tasikmalaya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, proses pencarian korban terkendala karena material longsoran begitu tebal. Menurut dia, material longsor memenuhi badan sungai yang kedalamannya mencapai 15 meter.
"Jadi kita sulit untuk evakuasi," ujarnya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat sekira pukul 05.30 WIB, menyebabkan jembatan penghubung antardesa terputus dan ratusan warga terisolir. Bedasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, setidaknya terdapat 170 kepala keluarga (KK) di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, dan Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, yang terisolasi. Selain itu, satu orang hilang diduga tertimbun longsor.