REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Wury Ma’ruf Amin mengapresiasi beragam produk yang dimiliki Industri Kecil Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satunya adalah produk straw (sedotan) dengan bahan rumput purun jenis tanaman air yang tumbuh di lahan eks tambang timah ini.
Menurut Wury ini adalah jawaban dari kekhawatiran penggunaan produk berbahan dasar plastik. Beliau pun mendukung penuh produk ini untuk dicanangkan penggunaannya secara nasional bahkan internasional.
Tati sebagai pengrajinnya mengatakan bahwa Ketua Dekranasda Bangka Belitung Melati Erzaldi juga sangat mendukung produk ini, selain menggunakannya secara pribadi, beliau juga memprogramkan bantuan alat pengering bahan dasarnya agar bisa melakukan produksi dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar.
“Sebab kami saat ini masih menggunakan tenaga matahari dalam proses pengeringan bahan bakunya,” ungkap Tati saat dijanjikan akan diberi bantuan alat pengering dan pencanangan produknya untuk masuk ke perhotelan nasional bahkan internasional.
Kunjungi stand lain, Ketua Dekranas Wury Ma’ruf Amin menganjurkan perbanyak minum air putih dan berhenti untuk tunaikan ibadah salat tepat waktu kepada Ibu Lena, pengrajin tenun cual Gedogan Bunda Cempaka, Bangka Barat. Sebab Lena sudah cukup usia tetapi masih aktif mengerjakan sendiri pesanan paket cualnya bersama lima orang lain di home industrinya di Bangka Barat.
“Saya senang atas kunjungan ibu wapres dan dukungan penuh ibu Melati Erzaldi pada Bunda Cempaka. Mereka berdua begitu memotivasi kami pengrajin-pengrajin seperti kami dan biasanya. Setelah kegiatan seperti ini, saya mendapat banyak orderan paket tenun cual,” ungkapnya.
Ketua Dekranasda Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi menilai kunjungan kerja Ketua Dekranas Pusat, Wury Ma’ruf Amin sebagai momen berharga untuk memperkenalkan produk-produk Babel selama 26 hingga 27 Februari 2020.
Apalagi menurut Melati, kerajinan-kerajinan memiliki karya seni yang bernilai tinggi apalagi kearifan lokal yang digunakan sebagai bahan baku. Selain itu, diperlukan juga mendorong semangat kewirausahaan para pengrajin agar semakin kreatif, inovatif, open minded, dan pandai memanfaatkan peluang pasar.
Provinsi Kepulauan Babel hingga saat ini miliki 18.707 unit usaha Industri Kecil Menengah yang delapan persennya merupakan usaha kerajinan atau sebanyak 1.416 unit usaha. Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan IKM di Kepulauan Babel cenderung meningkat seiring dengan tumbuhnya pariwisata.
“Tantangan serius bagi pelaku industri khususnya kerajinan untuk shifting mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Ketua Dekranasda Melati Erzaldi.
Potensi luar biasa yang dimiliki Babel dirasa perlu diceritakan kepada nasional melalui momen ini. Dengan mengundang para pengrajin untuk memamerkan karya-karya seni mereka, pameran IKM ini dilakukan pada beberapa titik dalam rangkaian kunjungan kerja istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, diantaranya saat Dialog Penanggulangan Stunting di Balitong Resort (26/2) lalu dan Launching IKM Go Digital dan Workshop E-Smart IKM di Ballroom Gale-Gale Resto, Kamis (27/2).
Selain Aneka produk makanan yang dipamerkan di Balitong Resort, produk kerajinan unggulan Babel juga dipamerkan dalam rangkaian giat Launching IKM Go Digital dan Workshop E-Smart IKM, diantaranya:
1. Batik Eco Print (B Eco), Bangka Tengah
2. Anyaman Kekembet, Namang, Bangka Tengah
3. Purun Grass Straw, Belitung
4. Batik Sepiak, Belitung
5. Anyaman Resam, Bangka Barat
6. Tenun Cual Maslina, Pangkalpinang
7. Rajutan Martina, Bangka
8. Cual Ishadi, Pangkalpinang
9. Cual Bunda Cempaka, Bangka Barat
10. Batik Kampung Katak, Pangkalpinang
11. Pewter, Pangkalpinang
Selain itu, digelar juga fashion show karya-karya desainer bertema cual asal Babel dan demo kerajinan berupa tenun cual gedogan Bunda Cempaka Bangka Barat, Melukis tudung saji Bangka Selatan, Merajut Martina Bangka, Membayik dan Menyulam SDLB Pangkalpinang.