REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Ma'ruf Amin menginginkan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi provinsi terbaik dan menjadi contoh bagi provinsi lain. Hal ini disampaikan lantaran mampu menurunkan angka stunting di bawah angka rata-rata nasional.
Hal itu disampaikan Wapres RI saat memberikan arahan dalam Dialog Strategi Penghimpun Tokoh dan Penggiat Desa Dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Desa - Provinsi Kep. Bangka Belitung (Babel) di Belitong Resort, Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Rabu (26/2). Kegiatan ini merupakan rangkaian pertama dalam kunjungan kerjanya di Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam kesempatan ini Gubernur Erzaldi Rosman melaporkan tentang nilai kemiskinan dan stunting yang ada di Kep. Bangka Belitung. “Bahwa stunting di Bangka Belitung semakin berkurang, angkanya di bawah angka rata-rata nasional yaitu di bawah 23.39 persen. Kami berharap dengan apa yang kami lakukan, angka tersebut semakin menurun. Pemprov. Kep. Babel akan memperkuat strategi menyehatkan masyarakat khususnya cegah stunting,” ungkap Gubernur Erzaldi Rosman.
"Saya senang, mendengar laporan dari Gubernur Kep. Babel mengenai capaian stunting lebih rendah dari nasional, ini luar biasa. Nasional saja 27,6 persen sedangkan Babel sudah 23,39 persen," ungkap Wapres RI dalam sambutannya.
Untuk itu, menurut Wapres Ma’ruf Amin yang dilakukan Provinsi Kep. Babel dalam menurunkan angka stunting di bawah nasional ini patut diapresiasi,"Untuk menurunkan angka stunting ini, harus diupayakan sedemikian rupa, target kita kalau bisa angka stunting ini turun hingga 14 persen," ungkapnya.
Dengan turunnya angka stunting ini, Wapres RI ingin membangun SDM yang unggul, manusia sehat, cerdas, terampil, dan produktif sehingga punya daya saing.
Ia pun mengimbau penurunan stunting yang dicapai Provinsi Kep. Babel ini harus dipertahankan bila perlu diturunkan lagi,"Kalau bisa semakin turun, atau stagnan, jangan sampai angka stuntingnya naik lagi," ungkap Wapres RI, Ma’ruf Amin. Sembari menyebutkan tertarik dengan program Sicenting (Siap Cegah Stunting).
Ia menambahkan selain angka stunting turun, ternyata angka kemiskinan di Kep. Babel juga di bawah rata-rata nasional, jangan sampai capaian sudah bagus itu naik lagi,"Tingkat kemiskinannya rendah, apresiasi hasil dari Kep. Babel ini karena di bawah rata rata nasional,"ungkapnya dengan tegas.
Untuk penanganan masalah stunting ini, pihaknya melibatkan berbagai OPD dan kementerian, termaksud dengan Kementerian Agama RI untuk melibatkan penyuluh desa agar dapat mencegah pernikahan dini.
"Selain angka stunting yang turun, angka-angka indikator lainnya juga ikut turun seperti, ibu hamil mendapatkan tambahan darah, makanan dan tambahan. Hanya saja untuk satu angka yang capaian dibawah nasional remaja putri dapat tablet penambahan darah 47 persen kita baru 43,2 persen," ungkap Gubernur Erzaldi Rosman.
Gubernur Erzaldi Rosman menambahkan dana untuk penanganan masalah stunting ini berasal dari insentif daerah sejumlah Rp 40 miliar, kemudian akan ditambah lagi dari APBD sehingga totalnya menjadi Rp 67 miliar.
Kunjungan kerja Wapres berserta istri Wury ke pangkalpinang didampingi Menteri Kesehatan, Terawan dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudi Amali. Selain menghadiri kegiatan diskusi masalah stunting. Wapres Ma’ruf Amin malam ini juga akan membuka Kongres Umat Islam indonesia (KUII) Ke-VII di Hotel Novotel, Bangka Tengah.