Ahad 01 Mar 2020 17:43 WIB

Cenderawasih Satwa Paling Diselundupkan dari Jayapura

Kebanyakan burung khas Papua Cenderawasih diselundupkan ke Jakarta dan Sumatra.

Warga menyerahkan seekor burung cendrawasih ke BKSDA Garut, Rabu (18/12).
Foto: dok. BKSDA Garut
Warga menyerahkan seekor burung cendrawasih ke BKSDA Garut, Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, Provinsi Papua, drh Muhlis Natsir menyatakan satwa dilindungi yang paling sering diselundupkan dari Jayapura ke daerah lain adalah burung cenderawasih. Kebanyakan burung khas Papua itu diselundupkan ke Jakarta dan Sumatra.

"Pernah kita temukan pada November lalu, tepatnya 25 November 2019, dua pasang burung cenderawasih yang dikemas dalam pipa paralon hendak diselundupkan keluar," ujar Muhlis di Jayapura, Ahad (1/3).

Kala itu Balai Karantina bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua bisa mengendus modus operandi yang dilakukan oleh penyelundup ini.

"Alhamdulillah kita dari Balai Karantina Kelas I Jayapura bersama BKSDA Papua bisa gagalkan penyeludupan tersebut," katanya.

Menurut dia, banyak juga burung cenderawasih yang ditemukan sudah diawetkan dan siap dikirim, kalau yang lain seperti tumbuhan jenis anggrek langka.

Ia mengatakan memang ada anggrek yang ditemukan dikirim keluar dari Jayapura, tetapi bukan anggrek yang dilindungi dan tergolong langka.

"Yang paling dominan ditemukan dikirim keluar Jayapura yaitu satwa dilindungi jenis burung Cenderawasih," ujarnya.

Dia mengajak masyarakat mengawasi perdagangan ilegal dan penyelundupan satwa cenderawasih itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement