REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka akan menjadi lokasi pendaratan pesawat 68 Warga Negara Indonesia yang merupakan ABK Diamond Princess.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil, Ahad (1/3), mengatakan, setelah mendarat di BIJB Kertajati, 68 WNI tersebut akan diberangkatkan dengan kapal dari Indramayu ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
"Kertajati jadi tempat transit dari Diamond Princess. Warga Indonesia yang akan diobservasi selama 28 hari. Itu rutenya lewat Kertajati. Saya izinkan, tidak ada masalah, (karena) sesama NKRI," kata Kang Emil dalam siaran pers Biro Humas dan Keprotokolan Setda Jabar.
Kang Emil menegaskan, proses penerbangan ke-68 WNI dari Yokohama, Jepang, ke BIJB Kertajati menjadi wewenang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Pun demikian dengan observasi. "Jadi Kertajati hanya mendaratnya saja, setelah itu langsung ke Pulau Sebaru. Mendarat, naik bus, naik kapal, kemudian di sana difasilitasi untuk observasi selama 28 hari," katanya.
Kang Emil pun dijadwalkan akan menyambut kedatangan 68 ABK Diamond Princess di Kertajati. Selain itu Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar sudah berkoordinasi dengan semua pihak, mulai dari TNI, POLRI, Kemenkes RI, Dinkes Kabupaten Majalengka dan Indramayu.
Ke-68 ABK Diamond Princess asal Indonesia dijadwalkan mendarat di BIJB Kertajati pada pukul 24:00 WIB. Setelah itu, mereka akan dievakuasi ke KRI Suharso di Pelabuhan Indramayu. Kemudian, mereka menuju Pulau Subaru untuk menjalani observasi selama 28 hari.