REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Pesawat Garuda Indonesia yang membawa 69 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Diamond Princess akan mendarat di Bandara Internasioal Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahad (1/3) malam. Pemerintah memiliki alasan tersendiri sehingga memilih bandara tersebut sebagai lokasi pendaratan pesawat tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menjelaskan, pergerakan di BIJB Kertajati saat ini masih sedikit. Penerbangan terakhir di bandara itu pukul 21.00 WIB, sedangkan pesawat yang membawa WNI ABK Diamond Princess mendarat sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain itu, lanjut Muhadjir, BIJB Kertajati juga luas. Hal tersebut memungkinkan pesawat itu tidak bergerak dari tempatnya selama tiga hari untuk dilakukan sterilisasi oleh Kemenkes.
‘’Kalau di tempat lain kan penuh. Sterilisasi terhadap pesawat selama tiga hari,’’ ujar Muhadjir, di BIJB Kertajati Majalengka, Ahad (1/3).
Selain di pesawat, sterilisasi juga akan dilakukan di bandara. Sterilisasi juga akan dilakukan terhadap para penumpang yang baru turun dari pesawat.
Mereka kemudian dimasukkan ke dalam lima bus RSPAD Gatot Subroto yang telah didesinfektan, yang akan membawa mereka ke Pelabuhan PLTU Indramayu.
Saat turun dari bus nanti, para WNI ABK Diamond Princess itu akan kembali dilakukan sterilisasi sebelum naik ke dalam kapal yang akan membawa mereka ke Pulau Sebaru Kecil. Saat di dalam kapal, mereka juga diharuskan mandi.
‘’Kita harus sadar, tindakan kehati-hatian jadi moto kita dan tidak ada tindakan berlebihan. Ini tindakan sesuai prosedur yang kita buat dan sepakati untuk dilakukan,’’ ujar Muhadjir.
Muhadjir menyebutkan, jumlah WNI ABK Diamond Princess yang akan tiba berjumlah 69 orang. Jumlah itu bertambah satu orang dari yang sebelumnya 68 orang. Penambahan itu karena ada satu orang yang semula sakit, sudah dinyatakan sembuh dan kini ikut pulang bersama yang lain.
Dari 69 orang itu, terdiri dari dua wanita dan 67 laki-laki. Selama dalam perjalanan, mereka didampingi 11 kru dan 12 tim pendamping, sehingga totalnya 92 orang.
Dari Yokohama Jepang, mereka diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan akan mendarat di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahad (1/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Dari Bandara Kertajati, mereka melanjutkan perjalanan dengan bus RSPAD Gatot Subroto menuju Pelabuhan PLTU Indramayu.
Dari pelabuhan itu, mereka diangkut menggunakan KRI RS Dr Suharso menuju Pulau Sebaru Kecil sambil menunggu hasil verifikasi PJR yang dilakukan pusat laboratorium penyakit infeksi Kemenkes.