Ahad 01 Mar 2020 23:47 WIB

Transaksi IBF 2020 Meningkat 50 persen dari Target

Target yang ditentukan saat IBF 2020 adalah Rp 196 miliar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung memilih buku pada pameran Islamic Book Fair (IBF) ke-19 di Jakarta Convention Center, Sabtu (29/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung memilih buku pada pameran Islamic Book Fair (IBF) ke-19 di Jakarta Convention Center, Sabtu (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah total transaksi penjualan pada Islamic Book Fair (IBF) 2020 meningkat sekitar 50 persen dari target yang ditentukan yakni Rp 196 miliar. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia IBF 2020 Syahruddin El-Fikri.

"Transaksi (penjualan pada IBF 2020) ini sekitar 50 persen dari target," kata dia kepada Republika.co.id, di JCC Senayan, Jakarta, Ahad (1/3).

Baca Juga

Syahruddin melanjutkan, angka tersebut meliputi tak hanya penjualan buku tetapi juga yang lainnya. "Jadi target dari keseluruhan peserta Islamic Book Fair, bukan hanya buku, tetapi secara keseluruhan pameran ini," tambahnya.

Pada Ahad (1/3) ini, total pengunjung pada hari ini hingga pukul 15.00 WIB saja, mencapai 10 ribu orang. Dia pun berterima kasih atas apresiasi para pengunjung yang telah datang mengunjungi IBF.

Tanpa pengunjung, kata dia, IBF bukanlah apa-apa. IBF selanjutnya yang digelar pada 2021 mendatang akan digelar pada 5 April hingga 11 April. Waktu ini merupakan sepekan menjelang bulan Ramadhan tahun depan.

Sekretaris Panitia IBF 2020, Husni Kamil menyampaikan, total jumlah pengunjung selama penyelenggaraan IBF sebanyak 150 ribu orang. Per hari, kata dia, ada sekitar 150 ribu pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah.

"Ini sesuai dengan target kita ya. Pengunjungnya sendiri dari berbagai kalangan, didominasi santri, siswa sekolah umum, mahasiswa, anak-anak hingga orang tua," tutur dia.

Sementara itu, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta sebagai penyelenggara, Hikmat Kurnia, mengatakan, banyak cerita pada penyelenggaraan IBF kali ini. Misalnya saja ada seorang ibu yang bertemu dengan anaknya yang merupakan santri di sebuah pesantren. Menurutnya, IBF bagaimana pun telah menjadi wadah berkumpulnya umat Muslim.

"Pengunjungnya tidak hanya dari Jabodetabek, tidak hanya dari Jawa Barat, Banten, tapi juga sampai Lampung, Palembang, Riau, jadi sekarang ada keragaman pengunjung dan itu sangat luar biasa," kata dia.

Pada IBF ke-19 ini, para peserta menempati 342 booth, yang terdiri atas perusahaan penerbit, peraga pendidikan, travel, properti syariah, multiproduk dan kuliner. Sedangkan perusahaan penerbit menempati 175 stan, dan non-penerbit menempati 138 stan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement