REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan subsidi kereta api (KA) lokal untuk harga tiket KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS), Solo. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan subsidi tersebut sudah diberlakukan sejak Ahad (1/3).
“Dengan subsidi ini diharapkan masyarakat agar semakin berminat menggunakan KA BIAS," kata Budi di Jakarta, Ahad.
Budi mengharapkan dengan meningkatnya pengguna KA BIAS dapat mengurangi beban jalan dan penggunaan kendaraan pribadi sehingga mengurangi kepadatan jalan di kota Solo. Kebijakan menggratiskan operasional KA BIAS sejak dua bulan lalu berakhir pada 29 Februari 2020.
Budi menjelaskan dengan adanya subsidi dari pemerintah, harga tiket KA BIAS yang ditetapkan untuk rute Stasiun Klaten-Solo Balapan-Kadipiro harga tiketnya Rp 8.000. Sementara itu, untuk rute Stasiun Klaten-Solo Balapan-Bandara Internasional Adi Soemarmo sebesar Rp 10 ribu.
Karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berjalan di dalam gerbong Kereta Api (KA) Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Balapan di Solo, Jawa Tengah.
"Ini selama Maret untuk promosi. Mulai April 2020, tarif tiket yang Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu," kata Budi.
Dengan dua jenis layanan tersebut, KA BIAS mengalami dua peningkatan. Peningkatan pertama ada penambahan kapasitas KA Prameks antara Klaten-Solo dan peningkatan pelayanan akses bandara dari sekitar Solo dan Klaten.
Uji coba pengoperasian KA BIAS pertama kali sejak 29 Desember 2019 dan dioperasikan gratis. KA tersebut diuji coba lintas layanan Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo dengan frekuensi 30 perjalanan dan 12 perjalanan.
Selama dua bulan uji coba, kata Budi, terdapat peningkatan pelayanan yaitu berupa penambahan kapasitas KA Prameks antara Klaten-Solo dan pelayanan akses bandara dari sekitar Solo dan Klaten. Dari evaluasi selama dua bulan beroperasi, Budi mengatakan tingkat keterisian atau okupansi penumpang KA BIAS cukup besar.
"Okupansi total 190.283 penumpang selama 63 hari sejak 29 Desember atau rata rata 3.020 penumpang per hari dengan rata rata okupansi sebesar 46 persen," kata Budi.