Senin 02 Mar 2020 07:47 WIB

Selandia Baru akan Peringati Penembakan Masjid Christchurch

Selandia Baru akan memperingati penembakan Masjid Christchurch pada 15 Maret.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
 File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019).
Foto: EPA-EFE/Martin Hunter
File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penembakan brutal di dua masjid Christchurch pada tahun lalu merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat memilukan bagi warga Selandia Baru. Oleh arena itu, salah satu imam masjid yang selamat dari serangan tersebut menyerukan agar ada peringatan tahunan untuk mengenang jamaahnya yang menjadi korban. 

Pada 15 Maret mendatang, puluhan ribu orang diperkirakan akan menghadiri acara peringatan tersebut di lapangan Hagley Park yang lokasinya tidak jauh dari masjid Al Noor. Masjid itu adalah salah satu target penembakan tersebut, selain masjid Linwoo. 

Baca Juga

"Sebuah acara peringatan harus diadakan setiap tahun untuk mengenang 51 orang yang tewas dalam penembakan di masjid Christchurch," ujar Imam Masjid Al Noor Christchurch, Gamal Fouda seperti dikutip dari laman NZHerald, Senin (2/3). 

Beberapa hari terakhir ini, sebagian anggota komunitas Muslim di Islandia Baru ada yang tidak setuju dengan acara peringatan tersebut karena dianggap bertentangan dengan budaya Islam. Namun, menurut Fouda, acara peringatan tersebut layak mendapatkan pengecualian. 

"Ini merupakan pengecualian, karena kami di sini mengatakan bahwa suara cinta harus lebih keras daripada suara kejahatan," ucap Fouda. 

Dia pun yakin acara peringatan itu akan menjadi satu kesempatan bagi warga Selandia Baru untuk berdiri bersama melawan kebencian. Menurut dia, para korban peristiwa 15 Maret itu tidak layak untuk dilupakan. 

"Kami di sana untuk mewakili perdamaian," kata Fouda.

Dewan Kota Christchurch sedang mempersiapkan kegiatan zikir nasional tersebut untuk menghormati umat Islam yang terbunuh dalam serangan masjid Christchurch. Acara peringatan tersebut dianggap penting untuk membangun semangat persatuan warga Sandia Baru.

Penembakan di dua masjid Christchurch, Selandia Baru terjadi pada 15 Maret 2019 lalu. Saat itu pelaku bukan hanya menyerang saat jamaah sedang shalat Jumat, tapi juga menyiarkannya secara langsung di media sosial.

Video aksi penembakan itu bahkan sempat beredar di grup-grup Whastapp. Dalam video itu, pelaku berjalan masuk di salah satu masjid dan menembakkan secara acak orang-orang yang ada di dalam masjid. Hingga saat ini pelaku masih menjalani proses persidangan di Selandia Baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement