REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pengembang real estate PT Repower Asia Indonesia Tbk (Repower) menambah kerja sama dengan perbankan syariah untuk melayani pembelian rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah. Perseroan menilai permintaan terhadap KPR syariah cukup tinggi.
"Kami melihat bahwa sekarang ini KPR syariah cukup agresif dan bagi hasilnya cukup bagus. Jadi banyak yang mau mengambil KPR syariah," kata Direktur Marketing PT Repower Asia Indonesia Tbk Andy K Natanael, Senin (2/3).
Untuk melayani pembelian skema KPR syariah tersebut, Repower kali ini bekerja sama dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. Sebelumnya, pada Desember 2019 lalu, Repower juga telah bekerja sama dengan PT Bank BNI Syariah.
Dengan menggandeng perbankan syariah, Andy berharap bisa menambah alternatif skema cicilan bagi konsumen. Selain KPR syariah, Repower kali ini juga bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan untuk melayani skema KPR non-syariah.
Kehadiran ketiga mitra baru ini melengkapi empat bank lainnya yang telah lebih dulu bekerja sama dengan Repower pada Desember 2019, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), dan PT Bank Panin Tbk.
Andy menjelaskan jumlah rumah yang akan dijual melalui kerja sama ini yaitu sebanyak 72 unit dengan harga jual mulai dari Rp1,2 miliar sampai Rp2,5 miliar. Andy optimistis dengan semakin banyaknya bank yang menjadi penyalur KPR, akan mempercepat penjualan untuk memenuhi target penjualan tahun ini yang dipatok Rp 72,92 miliar.
"Selain itu, penambahan mitra kerja sama ini juga menambah fasilitas promosi produk Repower," ujar Andy.
Optimisme itu juga didorong oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan. Seiring menurunnya suku bunga acuan dari 5 persen menjadi 4,75 persen, Andy berharap turut membuat suku bunga KPR yang di tawarkan oleh bank semakin kompetitif sehingga dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli rumah.
Menurut Andy, pihaknya akan terus melakukan kerja sama dengan bank lainnya sehingga bisa memberikan banyak pilihan solusi pembiayaan bagi konsumen. Repower juga terus berkomitmen menyediakan produk-produk berkualitas.
"Repower saat ini sedang mempersiapkan peluncuran produk baru dan melakukan re-branding produk yang sudah ada sebagai bentuk komitmen menyediakan produk-produk yang berkualitas," terangnya.
Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk, Aulia Firdaus, mengakui sektor properti beberapa tahun belakang cukup menantang. Tahun ini pun juga masih akan menghadapi tantangan yang sama. Namun, Aulia optimistis bisnis sektor properti akan kembali menguat.
"Perjalannanya menantang untuk properti, tapi kami tetap optimistis karena bagaimanapun properti tetap dibutuhkan," kata Aulia.
Belanja modal Rp 71 miliar
Direktur Marketing PT Repower Asia Indonesia Tbk Andy K Natanael mengatakan pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp71 miliar. Dana capex tersebut bersumber dari kas internal dan hasil dari IPO pada tahun lalu.
Menurut Andy, dana tersebut akan digunakan untuk membangun sejumlah proyek high rise dan rumah tapak. "Kami sedang ada proyek di Tangerang, Bekasi Timur, Pasar Minggu, Depok dan Pondok Cabe," kata Andy.
Selain itu pada tahun ini, Andy menyebut, perseroan juga berencana melakukan penambahan land bank. Saat ini land bank yang tersedia yaitu di Bekasi Timur seluas 1,4 ha, Tangerang 1,1 ha, Pondok Cabe 4400 meter dan Pasar Minggu sekitar 3000 meter.