REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pencarian korban hilang yang diduga tertimbun longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, masih belum membuahkan hasil hingga hari keempat atau Senin (2/3). Korban atas nama Didi (63 tahun) belum ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, tim SAR gabungan masih fokus melakukan pencarian di sekitar titik lokasi korban tertimbun. Pencarian pada hari keempat dilakukan dengan menambah kedalaman pencarian kurang lebih 3-5 meter dari permukaan longsoran.
"Hingga siang hari hasil pencarian masih nihil dan tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian," kata dia, Senin.
Diketahui, korban dilaporkan tertimbun longsor pada Jumat (28/2). Longsor disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Cisayong selama tiga hari berturut turut mengakibatkan longsor dan menimbun jalan serta pesawahan yang berada di bawahnya. Korban diduga tertimbun longsor ketika sedang berada di sawah.
Sebelumnya, Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0612/Tasikmalaya, Mayor Inf Candra Suhendra mengatakan, hujan di wilayah itu sering terjadi tiba-tiba ketika proses pencarian dilakukan. Namun, pihaknya sudah menyiagakan anggota di bagian atas dekat pusat longsor terjadi untuk melakukan pemantauan.
"Jadi kalau di atas ada pergerakan tanah, dapat dilaporkan," kata dia.
Menurut dia, kendala utama proses pencarian adalah material lumpur yang tebal. Untuk melangkah ke tempat yang lebih jauh, petugas harus membuat pijakan dari bambu agar tidak terperosok. Sementara, alat berat juga tidak mungkin untuk diarahkah ke atas material longsoran.
"Kita fokuskan alat berat membersihkan bawah jembatan. Harapannya, kalau bawah jembatan bersih, lumpur perlahan mengalir lewat bawah jembatan," kata dia.