REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Laporan hoaks melalui pesan Whatsapp mengenai serangan massa susulan di New Delhi telah menimbulkan ketakutan. Polisi telah mengeluarkan pernyataan dan legislator turun ke jalan untuk meyakinkan warga bahwa kabar tersebut tidak benar.
Pada Ahad malam, laporan tentang kekerasan massa susulan di sejumlah daerah di Delhi barat dan barat daya beredar melalui Whatsapp. Laporan hoaks itu berisi tentang penembakan, kelompok bersenjata yang membentuk blokade sambil meneriakkan slogan-slogan Hindu ekstrem kanan, dan rumah-rumah yang dibakar.
Berita hoaks ini telah menimbulkan ketakutan dan kepanikan di masyarakat. Bahkan pengemudi taksi dan bajaj menolak untuk mengambil penumpang. Ketika kabar tersebut menyebar, polisi mendapatkan lebih dari 500 panggilan darurat dari wilayah Delhi barat daya. Hal ini menyebabkan jaringan seluler di wilayah itu menjadi sibuk.
Polisi kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa laporan yang beredar melalui Whatsapp tidak benar. Polisi meminta agar warga tidak menyebarkan laporan hoaks tersebut.