Senin 02 Mar 2020 15:35 WIB

Pemkot Tasikmalaya Antisipasi Keberadaan Pupuk Palsu

Selama ini belum ada laporan adanya pupuk palsu di Kota Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas mengecek stok pupuk di Gudang Lini III milik PT Pupuk Kujang di Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, Sabtu (21/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Petugas mengecek stok pupuk di Gudang Lini III milik PT Pupuk Kujang di Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, Sabtu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai mengantisipasi keberadaan pupuk palsu di wilayahnya. Sebab, mulai beredar isu pupuk palsu di wilayah Kota Tasikmalaya. 

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengakui, pupuk palsu sudah ramai terindikasi di sejumlah daerah. Karena itu, pemkot akan mengintruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk melakukan antisipasi. "Kami akan instruksikan distan bekerja sama dengan polisi untuk segera melakukan antisipasi, jangan sampai petani dirugikan," kata dia, Senin (2/3).

Ia menambahkan, selama ini belum ada laporan adanya pupuk palsu di Kota Tasikmalaya. Namun, ia memastikan, pemkot akan segera bertindak agar pupuk palsu tak masuk ke wilayahnya.

Apalagi, lanjut dia, Pemkot Tasikmalaya juga sedang menggenjot produktivitas lahan pertanian. Walaupun lahan pertanian di Kota Tasikmalaya terbatas, ia yakin hasil pertanian mampu dioptimalkan dengan baik. 

"Tapi kalau sampai ada isu pupuk palsu, kita akan antisipasi. Akan disurvei ke lapangan. Kalau sudah terjadi kan dampaknya ke mana mana, produksi pasti menurun," kata dia.

Sementara itu, Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud mengatakan, pihaknya mensinyalir distribusi pupuk palsu tersebut sudah masuk wilayah Kota Tasikmalaya. Namun, ia tidak mau menyebutkan wilayah mana saja yang terindikasi.

"Saya meminta pihak dinas terkait segera bertindak, kalau bisa sidak ke toko-toko," kata dia.

Yuyun juga meminta produsen pupuk segera turun tangan untuk memberikan edukasi kepada para petani. Edukasi dinilai penting agar petani dapat membedakan produk pupuk palsu dan pupuk asli. Sebab, menurut dia, secara kasatmata pupuk palsu terlihat sama dengan pupuk asli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement