REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan info terbaru terkait suspect kasus coronavirus atau Covid-19 (2019-nCov) di Jakarta. Hingga Senin (2/3) siang, setidaknya 136 orang sudah dipantau.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, update pemantauan per hari ini, jumlah orang dalam pemantauan yang sudah tercatat adalah 136 orang. Mereka semua belum dinyatakan positif Covid-19 atau coronavirus karena dari jumlah itu, 115 sudah dinyatakan sehat.
"Masih ada 21 orang yang masih tetap dalam pemantauan. Adapun pasien dalam pengawasan 39 orang," ucap Anies kepada wartawan, Senin (2/3).
Anies menegaskan, Pemprov DKI akan terus melakukan update secara transparan, apa adanya, untuk meyakinkan penanganan penyebaran Covid-19 ini berjalan. Sebab, ia mengatakan, Jakarta sebagai pusat perekonomian memiliki tingkat interaksi dengan dunia internasional sangat tinggi. Karena itu, sejak awal Januari pihaknya sudah membahas kekhawatiran munculnya Covid-19 ini di Jakarta.
Saat ini, ungkap dia, pemantauan di beberapa wilayah Jakarta terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Hal ini dilaksanakan oleh tim gerak cepat yang telah dibentuk. Anies mengatakan, tim pencegahan penyebaran Covid-19 telah dibentuk, yang dipimpin oleh asisten kesra dan anggota, di antaranya kepala Dinas Kesehatan DKI, kepala Dinas Kominfo DKI, kepala BPBD DKI, kepala Kesbangpol DKI, kepala Dinas Pendidikan DKI, kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta biro perekonomian.
"Tim ini akan bekerja full, memiliki base di kantor Dinas Kesehatan. Tim ini akan terus melakukan pemantuan kesehatan dan pengawasan," katanya.
Anies meminta kepada seluruh masyarakat yang merasakan memiliki gejala seperti coronavirus untuk segera memeriksa dan melaporkan diri ke unit kesehatan terdekat baik puskesmas maupun RSUD. Mereka juga bisa menghubungi call center 112 atau 119. Dengan demikian, seluruh jajaran Pemprov DKI bisa memberikan layanan dan fasilitas maksimal, termasuk ambulans untuk respons cepat dan kesembuhan pasien.
Sejauh ini, dia mengakui, tim sudah bekerja melakukan penyelidikan epidemiologi. Orang yang diduga dan dipantau sudah dibuat pola interaksinya. Hal ini meliputi siapa mereka, berkegiatan di mana, berinteraksi dengan siapa, dan kapan saja.
"Seluruh pola interaksinya sudah dipetakan untuk bisa mencegah penyebaran Covid-2019 ini," kata Anies.
Gubernur juga mengimbau kepada warga Jakarta untuk tetap menjaga kesehatan dan memperbanyak cuci tangan. Bagi warga yang flu atau batuk, mereka harus menjaga etika dengan menutup mulut saat batuk dan flu atau bersin. Warga Jakarta juga diminta jangan menganggap enteng bila merasakan gejala tersebut. Mereka diimbau untuk segera melapor dan menjalani pemeriksaan.