Senin 02 Mar 2020 15:56 WIB

Keamanan RS Sulianti Saroso, Polri : Cukup Satpam yang Jaga

Dua WNI itu dirawat di ruang isolasi khusus yang terpisah dari pasien lainnya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjagaan keamanan di lingkungan RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara, cukup dilakukan oleh internal pihak rumah sakit. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono menyebut, pengamanan internal itu cukup dilakukan Satuan Pengamanan (Satpam) di RS penyakit infeksi Prof Dr Sulianti Saroso.

Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara menjadi tempat perawatan intensif dua WNI yang positif terkena virus corona. Sedangkan pihak Polri hanya membantu patroli di sekitar rumah sakit tersebut.

"Untuk keamanan di sana, kan ada pihak internal yaitu satpam. Dari pihak Polri tetap menjaga keamanan dengan patroli di sekitar sana," katanya di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/3).

Sebelumnya diketahui, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut dua WNI yang positif kasus corona kini telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso, Jakarta. Mereka dirawat di ruang isolasi khusus yang terpisah dari pasien lainnya.

"Sehingga, setelah itu orangnya kita dapatkan, kita langsung periksa. Kita bawa ke RS Pusat Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Jadi, dia ada di ruang khusus isolasi khusus yang tidak terkontak dengan yang lain," ujar Terawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/3).

Setelah menerima laporan dua kasus pertama virus corona di Indonesia, Terawan pun langsung melaporkannya kepada Presiden Jokowi. Selanjutnya, dia akan memantau kedua pasien tersebut di Rumah Sakit Sulianti Saroso. 

Terawan menjelaskan, pemerintah pertama kali mendeteksi positif corona dari kedua pasien tersebut pada 1 Maret. Setelah itu, pemeriksaan dan penelusuran pun langsung dilakukan. 

"Jadi, kita begitu dengar berita, kita langsung lakukan penelusuran dan kita langsung lakukan pemisahan karena kan ini kontak langsung. Apa pun yang closed contact selalu kita periksa dengan detil," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement