REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur (Jatim), Herlin Ferliana mengungkapkan merebaknya virus corona menyebabkan menipisnya stok masker di wilayah setempat. Padahal, kata Herlin, di tahun-tahun sebelumnya, produksi masker di wilayah Jatim selalu berlebih.
Namun, Herlin mengatakan seiring merebak virus corono, pesanan pun meningkat, dan menyebabkan stok berkurang. "Masker itu produksi tahun-tahun sebelumnya berlebih-berlebih. Tapi karena ini permintaan besar terutama dari luar negeri minta kiriman dari sini, membuat jumlahnya relatif sangat terbatas," kata Herlin dikonfirmasi Senin (2/3).
Namun demikian, kata Herlin, stok masker untuk rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jatim, dalam keadaan aman. Hanya saja, stok untuk masyarakat umum, stoknya sangat terbatas. Makanya dia mengimbau agar yang mengenakan masker, hanya mereka yang sakit.
"Untuk rumah sakit kita kawal tetap aman (stok masker). Tapi yang di luar memang tidak sebanyak tahun sebelumnya, karena ada corona. Maka saran kami dari Dinkes, yang sakit saja (yang gunakan masker), yang sehat tidak usah," ujarnya.
Herlin menegaskan, imbauan tersebut tiada lain untuk keefektivan penggunaan masker. "Kita juga harus pikirkan keefektivan, kalau tidak efektif kan eman (sayang). Jadi lebih baik yang sakit saja (yang menggunakan masker)" kata Herlin.
Herlin mengimbau masyarakat di Jatim tetap tenang dan tidak panik, setelah adanya dua warga negara Indonesia (WNI) di dalam megeri yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Namun begitu, Herlin juga mengimbau masyarakat Jatim tetap waspada, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Masyarakat kita imbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan tetap waspada, melakukan pola perilaku hidup bersih dan sehat," ucap Herlin.