REPUBLIKA.CO.ID, Umat Muslim di Inggris tampaknya telah berhasil mengembalikan fungsi masjid seperti di era keemasan Islam. Sebuah Komisi Amal yang independen di Inggris menemukan fakta bahwa masjid-masjid yang tersebar di negeri Ratu Elizabeth itu telah memberi kontribusi yang besar bagi masyarakat di sekitarnya, termasuk non-Muslim.
Menurut komisi itu, masjid di Inggris ternyata tak hanya menjadi tempat ibadah. Berdasarkan survei yang dilakukan organisasi kemanusiaan itu, umat Islam di Inggris telah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial. Masjid yang tersebar di Inggris, selalu disemarakkan berbagai kegiatan mulai dari olahraga, kegiatan olahraga, aktivitas saat senggang, program kesehatan hidup hingga membantu manusia lanjut usia (manula).
Berdasarkan survei itu, sekitar 94 persen masjid dimakmurkan dengan program pendidikan bagi anak-anak dan remaja. Sebanyak 61 persen masjid yang tersebar di Inggris juga menjadi pusat kegiatan Muslimah. Survei itu juga menunjukkan tingkat kehadiran anak muda Inggris di masjid terus meningkat, mencapai 52 persen. Sedangkan, Muslimah mencapai 15 persen.
Studi yang dilakukan Charity Commission itu menunjukkan fakta rata-rata jumlah jamaah shalat Jumat mencapai 421 orang lebih dari separuh di antaranya berusia antara 18 hingga 30 tahun. Pimpinan Komisi Masjid Dewan Muslim Inggris, Dr Manazir Ahsan, mengatakan, ''Hasil penelitian terbaru ini menunjukkan kontribusi penting yang telah diberikan masjid bagi masyarakat di seluruh Inggris dan Wales.''
Ahsan mengaku bersepakat dengan kesimpulan utama hasil penelitian Charity Commission yang menegaskan bahwa masjid tak hanya menjadi tempat beribadah saja. Masjid, kata dia, juga harus memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, tanpa memandang keyakinan.
Pihaknya berharap hasil penelitian itu bisa membuka mata masyarakat Barat yang masih menyimpan prasangka buruk terhadap Islam. ''Kami harus membuktikan bahwa semua prasangka itu adalah tak benar dengan membuka masjid dan menyambut setiap orang yang datang,'' tutur Ahsan seperti dikutip AAP.
Keberhasilan masjid dalam mengembangkan fungsi sosial bagi masyarakat di sekitarnya mengundang perhatian pemimpin gereja di Inggris. Seorang pemimpin gereja di Wales, Inggris, Rev Robin Morrison mengatakan, gereja-gereja Kristen harus belajar banyak dari masjid-masjid yang ada di Inggris. Menurut dia, jamaah Kristiani juga perlu memberi kesempatan kepada semua orang untuk memainkan perannya secara penuh.
''Kita telah mendapatkan pelajaran penting (dari masjid -red) bahwa gereja harus lebih aktif dibanding menjadi tempat yang pasif,'' ungkap Morrison yang dikutip Western Mail.
Menurut dia, gereja perlu meniru masjid, sehingga kehadirannya bisa memberi kontribusi yang nyata bagi masyarakat di sekitarnya. Menurut Morrison, popularitas sepak bola menjadi bukti bahwa manusia menginginkan dirinya menjadi bagian komunitas yang lebih besar.