Selasa 03 Mar 2020 05:30 WIB

RI Positif Corona, Menpar Siapkan Strategi Baru

Strategi baru ini untuk melindungi industri pariwisata yang terdampak corona.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio merespons mengenai situasi Indonesia yang dinyatakan terpapar virus corona baru (Covid-19). Wishnutama menyatakan, pihaknya akan menyiapkan berbagai kebijakan baru untuk melindungi industri pariwisata yang terdampak.

"Walaupun wabah virus ini sedang melanda dunia dan sudah ada dua orang tertular, kita harus tetap mempersiapkan rencana ke depan," kata Wishnutama melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Senin (3/2).

Baca Juga

Wishnutama menuturkan, pemerintah selama ini sudah meningkatkan kewaspadaan dan berupaya keras untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Namun, nyatanya virus corona tetap masuk ke Indonesia dan telah dideklarasikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sebanyak dua orang yakni seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya 31 tahun dinyatakan positif terkena Covid-19 usai melakukan kontak dengan warga Jepang yang juga telah terinfeksi.

Wishnutama mengatakan, pihaknya sekaligus akan mempersiapkan rencana panjang untuk mempersiapkan masa pemulihan pasca wabah Covid-19 mereda secara global. Soal tindaklanjut berbagai insentif di sektor pariwisata yang akan diberikan pemerintah, Wishnutama tidak berkomentar.

Adapun soal kelanjutan anggaran sebesar Rp 72 miliar untuk membayar influencer agar mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia, pihaknya juga enggan berkomentar.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menyediakan insentif lewat alokasi anggaran sebanyak Rp 298,5 miliar untuk insentif maskapai dan agen perjalanan. Termasuk untuk biaya sewa influencer sebagai media promosi yang nilainya mencapai Rp 72 miliar.

Pemerintah juga menyediakan anggaran Rp 443,9 miliar untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik. Anggaran itu akan digunakan untuk mensubsidi harga tiket pesawat yang menuju 10 destinasi wisata.

Pemerintah pun mendorong adanya insentif-insentif lain sesuai dengan usulan asosiasi bahwa untuk pajak dan hotel dan restoran di 10 destinasi itu dihilangkan sementara.

Selain itu, terdapat pula berbagai insentif yang disediakan langsung oleh Badan Usaha Milik Negara seperti PT Pertamian untuk diskon avtur serta PT Angkasa Pura II dan II untuk memangkas tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara.

Berbagai paket insentif itu berlaku mulai Maret hingga Mei 2020 di 33 kota dan kabupaten yang masuk ke dalam 10 destinasi wisata prioritas. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement