REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pihak Istana akan mengambil langkah khusus agar masyarakat tidak panik terkait adanya dua warga yang positif terjangkit virus corona. Moeldoko mengatakan, saat ini pemerintah fokus untuk menanggani dua warga Depok, Jabar yang positif corona.
Moeldko mengetahui betapa masyarakat begitu panik merespon kabar tentang virus corona yang sudah menjangkit WNI di Indonesia. Salah satunya adalah dengan munculnya aksi panic buying yakni berebut memborong sembako di supermarket dan pasar-pasar.
"Di situlah kita akan ambil langkah-langkah itu. Nanti Kapolri supaya menurunkan anggotanya untuk ikut membatasi masyarakat melakukan hal yang berlebihan seperti itu," katanya.
Pemerintah kata Moeldoko, dipastikan akan meninjau kesediaan stok bahan pangan dalam keadaan cukup. Untuk itu, kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjadi bagian dari koordinasi yang dilakukan. "Ya nanti pasti akan ditinjau," ucapnya.
Saat ini Pemerintah masih terus fokus untuk menangani dua WNI yang tinggal di Depok yang dinyatakan positif corona. "Kita prioritas menangani persoalan di Depok agar tidak berkembang," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2/3) akhirnya mengumumkan dua kasus pertama positif corona. Seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun dipastikan positif corona. Keduanya diketahui tinggal di Kota Depok, Jawa Barat.
Jokowi menjelaskan, ibu dan anak ini sebelumnya sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang pada akhirnya juga dinyatakan positif corona. WN Jepang ini, setelah berkunjung ke Indonesia dan bertemu ibu-anak ini, kemudian berkunjung ke Malaysia. Di Malaysia-lah WN Jepang ini menjalani pengecekan laboratorium dan dinyatakan positif corona.
"Begitu ada informasi minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif Corona, tim dari Indonesia langsung menelusuri," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/3).
Dari hasil penelusuran itulah kemudian diketahui bahwa ada riwayat pertemuan antara WN Jepang dan dua WNI tersebut. "Dua-duanya positif corona itu ada di Indonesia, di sini," kata Jokowi menambahkan.