Senin 02 Mar 2020 23:06 WIB

Keuskupan Agung Jakarta Imbau Umat tak Panik Sikapi Corona

Keuskupan Agung Jakarta imbau mereka yang sakit tak perlu ke gereja.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Keuskupan Agung Jakarta imbau mereka yang sakit tak perlu ke gereja. Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Keuskupan Agung Jakarta imbau mereka yang sakit tak perlu ke gereja. Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengeluarkan imbauan dan informasi terkait kewaspadaan terhadap wabah virus Corona (Covid-19) untuk umat Kristiani. 

Imbauan ini diumumkan setelah keuskupan berkonsultasi dengan dokter Rs Carolus dan Komisi Kesehatan Keuskupan Agung Jakarta.

Baca Juga

Dalam surat imbauan yang ditandatangani Vikaris Jenderal KAJ, Rm. Samuel Pangestu Pr, tertanggal 2 Maret 2020, KAJ mengimbau umat untuk waspada terhadap kemungkinan penyebaran dan penularan Virus Corona. 

Namun demikian, KAJ meminta umat agar tidak perlu panik sehingga melakukan langkah-langkah yang tidak diperlukan. Akan tetapi, KAJ memberikan sejumlah imbauan sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran penyakit yang tergolong SARS-Cov-2 ini.

"Umat dapat tetap beribadah di gereja, namun bagi mereka yang sedang menderita sakit pernapasan (batuk, pilek, sakit tenggorokan), disarankan untuk tinggal di rumah dan berobat ke dokter," demikian pernyataan KAJ dalam surat imbauannya, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (2/3). 

Selanjutnya, KAJ mengimbau umat untuk merawat kebersihan tangan masing-masing dengan membawa hand sanitizer sendiri. Meski demikian, KAJ menyatakan bahwa air suci di pintuk masuk gereja tetap disediakan. Sehingga, umat dapat menggunakannya.  Dalam surat yang ditujukan bagi para pastor paroki KAJ dan para pastor yang berkarya di wilayah KAJ itu, KAJ juga menganjurkan agar penerimaan komuni dilakukan menggunakan tangan saja. Sementara itu, menurut KAJ, Ritus Salam Damai dengan bersalaman masih dapat dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kebersihan tangan masing-masing, atau umat boleh tidak melakukannya. 

Pada upacara Penghormatan Salib Jum'at Agung, untuk kesempatan itu umat dipersilahkan membawa dan menggunakan salibnya sendiri.

Dalam surat imbauan ini dijelaskan soal virus corona, gejalanya, dan upaya-upaya pencegahannya. Selain mempraktikkan upaya pencegahan itu, KAJ juga menyarankan umat untuk mengikuti perkembangan informasi mengenai Covid-19 dari sumber-sumber yang resmi.

Surat imbauan dari KAJ ini keluar seiring setelah diumumkannya kasus warga Indonesia yang positif terinfeksi virus Corona. Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah angkat bicara mengenai adanya dua orang yang terinfeksi virus Corona pada Senin (2/3). 

Kedua orang itu memiliki riwayat sempat melakukan kontak dengan warga Jepang yang dinyatakan terinfeksi Corona. Warga Jepang itu sempat berkunjung ke Indonesia dan dinyatakan terinfeksi setelah tiba di Malaysia. (Kiki Sakinah)

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement