REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Direktur RS Mitra Keluarga Depok, Elisabeth Setyowati membenarkan bahwa sejumlah tenaga medisnya diliburkan karena diduga terindikasi virus corona.
"Tapi seluruhnya masih dalam keadaan sehat," kata Elisabeth usai jumpa pers bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto di RS Mitra Keluarga Depok, Senin (2/3).
Dia mengutarakan, puluhan tenaga medis RS Mitra Keluarga terungkap melakukan kontak langsung dengan dua warga Kota Depok yang positif terpapar virus corona SARS-CoV-2. Dua warga Kota Depok itu sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Depok pada akhir Februari 2020 lalu. Saat itu mereka belum ketahuan terpapar virus corona. "Tidak ada yang gejala. Semua sehat," tegas Elisabeth.
Dia juga menjamin bahwa para pasien yang sempat sekamar dengan pasien positif Corona di RS Mitra Keluarga kini dalam pemantauan melalui telepon. "Pasti mereka semua dipantau," ucap Elisabeth.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Hardiono menyampaikan bahwa terdapat 76 tenaga medis yang kondisi kesehatannya tengah dipantau yang dikhawatirkan terpapar virus corona karena sempat berinteraksi dengan pasien positif virus corona.
"Informasi yang di dapat ada 40 orang dengan gejala gangguan pernapasan, flu, demam dan batuk-batuk. Tapi mereka belum terbukti terjangkit virus Corona. Tapi informasi dari Dinkes Kota Depok cuma lima orang terserang flu dan batuk. Kami sedang lakukan pemantauan terus," pungkasnya.
Menkes Terawan Agus Putranto menganggap langkah RS Mitra Keluarga Depok meliburkan sejumlah tenaga medisnya sebagai langkah berlebihan. "Itu paranoid. Berlebihan. Kalau diliburkan kita justru tidak bisa memantau karena harus masuk ke area pribadi. Jadi saya minta pihak RS Mitra Keluarga Depok untuk tidak meliburkan. Mereka saya minta agar masuk kerja lagi," pungkasnya.