Senin 02 Mar 2020 23:57 WIB

BPBD Jabar Imbau Warga Pesisir Pantai Selatan Siaga Tsunami

Sebagian besar wilayah Ciajur masuk dalam zona merah bencana.

  Sejumlah wisatawan berselancar di pantai meski telah dipasangi bendera larangan berenang terkait kewaspadaan dampak tsunami (ilustrasi)
Sejumlah wisatawan berselancar di pantai meski telah dipasangi bendera larangan berenang terkait kewaspadaan dampak tsunami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai selatan tetap waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya bencana alam tsunami. "Kami akan terus meningkatkan kewaspadaan bencana dan melakukan mitigasi kebencanaan, seiring informasi BMKG terkait potensi gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo di wilayah pesisir Sukabumi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan pada wartawan, Senin (2/3).

Ia menjelaskan, meskipun baru prediksi, namun pihaknya mewaspadai segala bentuk bencana alam yang rawan terjadi di Cianjur. Karena sebagian besar wilayah tersebut masuk dalam zona merah bencana.

Baca Juga

"Kami sudah mengimbau warga di berbagai daerah tidak hanya yang tinggal di pesisir yang berbatasan langsung dengan pesisir Sukabumi, namun di seluruh wilayah rawan bencana longsor dan banjir seiring tingginya intensitas hujan," katanya.

Bahkan pihaknya telah meminta relawan desa di seluruh wilayah Cianjr, untuk selalu mengimbau warga dan segera melakukan evakuasi ketika mlihat tanda alam akan terjadinya pontensi bencana baik longsor dan banjir. Ia menuturkan, terkait informasi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang sempat dikeluarkan BMKG beberapa waktu lalu, pihaknya berharap tidak terjadi. Karena beberapa kali gempa kecil yang terjadi di wilayah tersebut, berdampak terhadap wilayah Cianjur.

"Harapan kami prediksi tersebut tidak terjadi, namun untuk antisipasi warga di pesisir telah diimbau untuk tetap dan selalu waspada karena bencana alam tidak mudah diprediksi kapan akan terjadi," katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, pihaknya terus memantau sejumlah wilayah rawan bencana longsor atau banjir sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi. Bahkan terkait informasi tersebut pihaknya terus berkordinasi dengan BMKG.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement