REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pedagang masker tak memanfaatkan kesempatan menaikan harga pasca ditemukannya virus corona di Indonesia. Sebab hal ini akan semakin menimbulkan kepanikan masyarakat.
"Masker sebenarnya ini kan namanya ada opportunity, jadi kepada pedagang-pedagang masker jangan terlalu berlebihan," ujar Airlangga di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (3/3).
Namun, Airlangga mengingatkan agar masyarakat yang tak sakit tak perlu menggunakan masker. Masker, kata dia, hanya digunakan bagi warga yang sakit. Dengan demikian, diharapkan tak menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran menipisnya stok masker.
"Tentu bagi yang tidak sehat beristirahat, menteri kesehatan akan membuat protokol termasuk di kantor-kantor pemerintahan," tambahnya.
Hingga saat ini, pemerintah hanya memberikan imbauan saja kepada para pedagang dan juga masyarakat. Namun, jika kondisi semakin tak terkendali, maka pemerintah akan mengambil kebijakan.
"Ya nanti kita lihat apa diperlukan suatu regulasi," ucapnya.
Seperti diketahui, permintaan masker semakin meroket setelah dua kasus virus corona ditemukan di Indonesia. Akibatnya, harga masker pun melonjak tajam di pasaran. Harga yang dijual bahkan ada yang mencapai Rp 1,5 juta rupiah per box.