Selasa 03 Mar 2020 16:38 WIB

AS Pangkas Warga China yang Bekerja di Media Pemerintah

Pemangkasan ini merupakan aksi balasan AS atas intimidasi terhadap para wartawan di Beijing

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih

WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memangkas jumlah warga negara China yang bekerja yang di kantor media utama pemerintah. Pemangkasan ini merupakan aksi balasan AS atas intimidasi terhadap para wartawan di Beijing.

Pejabat pemerintah AS menyebut ada penindasan yang mendalam pada semua bentuk pelaporan independen di China. Pemerintah AS mengatakan intimidasi Beijing terhadap kebebasan berbicara lebih buruk daripada satu dekade lalu. Terhitung mulai 13 Maret, Washington akan membatasi jumlah karyawan Kantor Berita Xinhua AS, China Global Television Network, China Radio International, dan China Daily Distribution Corp.

"Selama bertahun-tahun, pemerintah Republik Rakyat China telah memberlakukan pengawasan, pelecehan, dan intimidasi yang semakin keras terhadap jurnalis asing Amerika dan lainnya yang beroperasi di China," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.

Pompeo menjelaskan pemangkasan karyawan China di media pemerintah AS diharapkan dapat memacu Beijing untuk melakukan pendekatan yang lebih adil terhadap wartawan AS maupun wartawan asing lainnya. Washington siap mengambil tindakan lebih lanjut jika Beijing melakukan pembalasan.

"Ini adalah harapan kami bahwa tindakan ini akan memacu Beijing untuk mengadopsi pendekatan yang lebih adil dan timbal balik ke AS dan pers asing lainnya di China," kata Pompeo.

Bulan lalu China mencabut visa tiga wartawan Wall Street Journal di Beijing setelah surat kabar itu menolak untuk meminta maaf atas tajuk berita dengan judul Real Sick Man of Asia. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan keputusan pemerintah untuk mengurangi pekerja China di kantor media tidak terkait dengan kasus Wall Street Journal.

"Kami sudah lama meminta mereka untuk meningkatkan perlakuan yang baik terhadap jurnalis di China. Jadi ini tidak terkait dengan satu insiden tertentu," ujar seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.

Duta Besar China untuk AS Zhang Jun mengatakan langkah yang diambil AS tidak tepat karena dapat menganggu pekerjaan para jurnalis yang datang dari China. "Kami berpikir, tidak pantas bagi Amerika Serikat untuk mengambil langkah-langkah dalam mengganggu pekerjaan para jurnalis yang datang dari China," ujar Zhang dalam konferensi pers.

Amerika Serikat dalam waktu dekat juga akan mengumumkan batas waktu tinggal bagi wartawan China. Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak Presiden Donald Trump berkuasa tiga tahun lalu. Perselisihan mengenai berbagai masalah telah terjadi, mulai dari perdagangan hingga tuduhan mata-mata China di AS, hingga dukungan AS untuk Taiwan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement