Selasa 03 Mar 2020 19:55 WIB

Pembelian SR012 Biasanya Meningkat di Akhir Masa Penawaran

Mandiri Syariah memantau perkembangan penjualan Sukuk Ritel seri terbaru SR012 yang sudah bisa dipesan sejak 24 Februari.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Mandiri Syariah memantau perkembangan penjualan Sukuk Ritel seri terbaru SR012 yang sudah bisa dipesan sejak 24 Februari. Group Head Wealth Management Mandiri Syariah, Muhammad Triarso menyampaikan sudah banyak permintaan dari nasabah baru.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Mandiri Syariah memantau perkembangan penjualan Sukuk Ritel seri terbaru SR012 yang sudah bisa dipesan sejak 24 Februari. Group Head Wealth Management Mandiri Syariah, Muhammad Triarso menyampaikan sudah banyak permintaan dari nasabah baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Syariah memantau perkembangan penjualan Sukuk Ritel seri terbaru SR012 yang sudah bisa dipesan sejak 24 Februari. Group Head Wealth Management Mandiri Syariah, Muhammad Triarso menyampaikan sudah banyak permintaan dari nasabah baru.

"Perkembangan kali ini cukup bagus, nasabah sudah mulai melakukan pendaftaran SID dan SRE melalui BSM Net Banking," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (3/3).

Kupon sebesar 6,3 persen per tahun dinilai masih menarik minat investor untuk membeli SR012 di Mandiri Syariah. Meski menurut trennya, kata dia, pembelian akan lebih banyak di akhir masa penawaran.

Triarso mengatakan berinvestasi di SR012 banyak manfaatnya. Selain aman karena dijamin oleh Undang-Undang, kupon SR012 cukup tinggi yaitu sebesar 6,3 persen per tahun seiring dengan penurunan BI 7D RR Rate sebesar 4,75 persen.

Sukuk Ritel ini juga dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder. Triarso menyampaikan, Mandiri Syariah juga memberikan berbagai program menarik dalam pemasaran SR012 ini bagi masabah. 

Nasabah yang ingin membeli SR012 di Mandiri Syariah tidak perlu repot ke Cabang. Nasabah dapat mengaksesnya melalui Net Banking Mandiri Syariah kapan saja dan di mana saja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement