REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat keamanan di wilayah Papua meningkatkan giat rutin yang mereka lakukan. Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Kamal, menyebutkan tidak ada peningkatan status keamanan secara khusus di Papua.
"Giat (patroli) rutin yang ditingkatkan dan tidak ada peningkatan khusus," jelas Kamal saat dihubungi Republika.co.id melalui aplikasi pesan singkat, Selasa (3/3).
Di sisi lain, Kependam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, menyampaikan, apa yang terjadi di Papua saat ini masih berada di ranah kepolisian. Pihak TNI, kata Eko, sifatnya mem-back up kepolisian dan bergerak jika memang diminta bantuan oleh kepolisian.
"Ya itu kita kan tetep mem-back up polisi dulu. Itu kan masih ranah kepolisian. Jadi ke polda dulu. Kami siap untuk memback up," jelas Eko melalui sambungan telepon.
Kontak tembak yang terjadi antara aparat kemanan dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) terjadi beberapa kali dalam rentang waktu dekat. Teranyar, Kepolisian mengonfirmasi kejadian penembakan yang dilakukan KKSB terhadap mobil patroli Polsek Tembagapura, Timika, Papua. Terdapat satu anggota kepolisian yang terkena serpihan kaca karena kejadian tersebut.
"Benar telah terjadi penembakan terhadap mobil patroli Polri di Papua," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono, Selasa (3/3).
Penembakan tersebut terjadi ketika mobil patroli Polsek Tembagapura melakukan patroli di Kampung Utikini Lama pada Senin (2/3) lalu sekitar pukul 10.00 WIT. Salah seorang anggota polisi, Briptu Andika Walli terkena serpihan kaca mobil yang pecah tertembak peluru akibat kejadian tersebut.
"Anggota yang menjadi korban terkena serpihan kaca hingga saat ini kondisinya masih dilakukan rawat jalan," jelas Argo.
Sebelumnya, kontak tembak dengan KKSB terjadi di Kali Kabur, sekitar Arwanop. Kontak senjata itu menewaskan satu anggota Brimob dari Kelapa Dua. Hal itu dikonfirmasi oleh Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.
"Memang benar pada Jumat sore (28/2) sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur hingga menyebabkan meninggalnya Bharada Doni Priyanto. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 14.30 WIT hingga pukul 17.00 WIT, kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (29/2).
KKSB juga melalui pimpinan Egianus Kogoya juga melakukan serangan terhadap pos TNI yang ada di Kampung Koteka, Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Rabu (26/2) lalu. Dari kejadian itu, dua orang menderita luka tembak dan satu orang meninggal dunia.
"Kelompok Egianus melakukan serangan pada saat masyarakat di sekitar pos sedang melakukan acara bakar batu di lokasi yang berjarak sekitar 300 meter dari pos," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/2).