Rabu 04 Mar 2020 07:28 WIB

Antisipasi Corona, Twitter Wajibkan Seluruh Karyawannya Bekerja di Rumah

Berbagai perusahaan teknologi AS juga membatalkan konferensi karena wabah corona.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter
Foto: AP Photo/Richard Drew
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Twitter meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah. Hal ini dilakukan untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.

Dalam sebuah posting blog resmi, raksasa media sosial itu mengatakan bagi staf di Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan wajib untuk bekerja dari jarak jauh. Perusahaan itu juga mengatakan sangat mendorong semua 5.000 karyawannya di seluruh dunia untuk tidak masuk kerja.

Dilansir di BBC, Selasa (3/3), pengumuman datang sehari setelah perusahaan melarang semua perjalanan bisnis yang tidak penting dan acara untuk para pekerjanya. Perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari konferensi media Selatan oleh Southwest bulan ini di Austin, Texas.

"Tujuan kami adalah untuk menurunkan kemungkinan penyebaran virus corona Covid-19 bagi kami dan dunia di sekitar kami," kata Kepala sumber daya manusia, Twitter Jennifer Christie.

Posting ini juga menyoroti bahwa Twitter telah mengembangkan cara-cara untuk bekerja dari rumah selama beberapa waktu.

CEO Twitter Jack Dorsey telah lama mendukung pekerjaan jarak jauh. Pada bulan November lalu mengumumkan rencana untuk tinggal di Afrika hingga enam bulan tahun ini.

Langkah ini mirip dengan langkah-langkah yang diberlakukan oleh banyak perusahaan di Asia ketika virus menghantam kawasan ini. Namun, langkah Twitter lebih jauh daripada kebanyakan bisnis besar Amerika ketika mereka merespons wabah tersebut.

Perusahaan teknologi terkemuka lainnya, termasuk Facebook dan Google, telah menunda atau membatalkan konferensi di AS. Facebook juga bergabung dengan Twitter dengan menarik diri dari South by Southwest.

Staf di kantor pusat Google di Dublin di Eropa akan bekerja dari rumah pada hari Selasa ketika perusahaan menguji kesiapannya untuk wabah potensial di Irlandia. Tetapi sebagian besar dari 8.000 pekerja diperkirakan akan kembali masuk kantor pada hari Rabu (4/3).

Pada saat yang sama, operator telekomunikasi A&T dan raksasa perbankan Citigroup telah membatasi perjalanan internasional. Terutama ke Asia.

Pengumuman itu muncul ketika kematian karena virus corona di seluruh dunia telah melewati 3.000 ketika wabah menyebar dari Asia ke AS, Eropa dan Timur Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement