Rabu 04 Mar 2020 06:51 WIB

Virus Corona, Warga Diimbau tak Borong Masker

Di sejumlah apotek, masker habis terjual karena terdampak isu virus corona.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Di sejumlah apotek, masker habis terjual karena terdampak isu virus corona.. FOto: Pengumuman stok masker kosong terpasang di salah satu kios di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Di sejumlah apotek, masker habis terjual karena terdampak isu virus corona.. FOto: Pengumuman stok masker kosong terpasang di salah satu kios di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengimbau agar warga tidak memborong masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid 19. Penggunaan masker sebaiknya digunakan untuk warga yang tengah sakit, petugas kesehatan atau orang yang tengah merawat orang sakit.

Berdasarkan penelusuran, di sejumlah minimarket di Kota Bandung, masker habis terjual. Tidak hanya itu, cairan antiseptik pun tidak luput diincar pembeli dan habis terjual. Beberapa apotek seperti di Kabupaten Bandung masih terdapat stok masker yang dijual dengan harga tinggi. 10 lembar masker dijual dengan harga Rp 43 ribu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Rosye Arosdiani Apip mengatakan masyarakat tidak perlu memborong masker. Sebab, penggunaannya lebih baik dipakai oleh warga yang tengah sakit atau petugas kesehatan.

"Jadi masyarakat tidak perlu memborong masker jika tidak dibutuhkan," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (3/3). Menurutnya, pemakaian masker diperlukan untuk menyaring partikel yang keluar dari dalam tubuh seperti saat batuk atau bersin.

"Yang sehat tidak direkomendasikan menggunakan masker. Lebih baik maskernya diberikan ke yang sakit kalau," katanya.

Rosye menambahkan, pihaknya mengimbau warga Bandung berterus terang kepada dokter yang menangani di Puskesmas atau rumah sakit bila pernah bepergian ke negara terjangkit bahkan kontak dengan orang yang positif terkena virus korona. "Masyarakat tenang dan waspada," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan dua orang warga Indonesia terkena virus korona di Indonesia. Menurutnya, keduanya positif corona setelah berinteraksi dengan warga Jepang yang positif terkena virus corona.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement