MOSKOW - Pemerintah Rusia mengatakan mereka menolak semua laporan PBB yang menuduh Moskow melakukan kejahatan perang di Suriah tahun lalu. Kremlin mengatakan penyidik PBB tidak memiliki posisi mengetahui apa yang terjadi di lapangan.
"Kami menolak keras klaim-klaim ini. Jelas satu komite tidak memiliki informasi yang dapat diandalkan tentang apa yang terjadi di lapangan," kata juru bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov, Selasa (3/3).
Penyidik PBB mengatakan tahun lalu serangan udara Rusia di Suriah membunuh warga sipil. Sementara pemberontak yang didukung Turki melakukan pembunuhan dan penjarahan di wilayah Kurdi.
Menurut penyidik PBB, tindakan-tindakan tersebut termasuk kejahatan perang. Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah dalam menghadapi pemberontak dan milisi yang didukung Turki.
Dalam laporannya komisioner PBB menulis mereka menemukan serangan udara Rusia ke pasar yang ramai dikunjungi dan kamp-kamp pengungsi menewaskan puluhan orang. Serangan tersebut dilakukan pada Juli dan Agustus tahun lalu.
"Dalam kedua insiden tersebut, Angkatan Udara Rusia tidak menyerang langsung sasaran militer tertentu, yang merupakan kejahatan perang karena melancarkan serangan tanpa pandang bulu ke wilayah warga sipil," kata laporan PBB.
Laporan itu juga membeberkan pelanggaran yang dilakukan pemberontak selama serangan di wilayah yang dikuasai Kurdi. Dalam laporan itu PBB mengatakan jika pemberontak melakukan pembunuhan itu karena di bawah kendali pasukan militer Turki maka para komandan pasukan Turki melakukan kejahatan perang.
Ketua komisi Paulo Pinheiro mengatakan telah menambah nama orang-orang yang terkait dengan kejahatan itu ke dalam daftar rahasia. Daftar tersebut berisi nama-nama tersangka kejahatan perang.