REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) kembali mengumumkan bertambahnya pasien kasus corona virus atau Covid-19 sebanyak 142 kasus, Rabu (4/3). Peningkatan kali ini jauh lebih rendah dari hari sebelumnya. Total orang yang terpapar virus corona baru di Korsel menjadi 5.328.
Dilansir Channel News Asia, Korsel tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi korona terbesar di samping China sebagai pusat wabah. Pada Selasa, Korsel melaporkan 851 kasus baru. Itu adalah peningkatan kasus harian terbesar hingga kini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mencatat, empat orang meninggal dunia pada Rabu (4/3) yang menjadikan julah total kematian di seluruh Korsel menjadi 32 orang. Presiden Moon Jae-in pun menyatakan perang melawan virus yang bermuara dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini.
Setengah kasus corona di Korsel terkait dengan Gereja Yesus Shincheonji. Gereja itu merupakan sebuah aliran keagamaan yang kerap dikutuk.
Lebih dari 4.000 kasus kini berada di kota Daegu selatan. Di kota terbesar keempat Korsel itu, wabah dimulai dari salah satu yang dinamai 'Pasien 31'. Ia berusia 61 tahun yang mengalami gejala pada 10 Februari tetapi tetap menghadiri setidaknya empat kali layanan ibadah di Daegu.
Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Gang-lip mengatakan sekitar 2.300 pasien di Daegu tengah dalam perawatan di fasilitas medis. Keadaan mereka bervariasi mulai dari gejala ringan, tidak ada gejala sama sekali, hingga gejala yang sangat parah.
Wali Kota Daegu mengatakan pihaknya telah meminta presiden menyediakan 3.000 kamar di rumah sakit lagi untuk mengatasi meningkatnya jumlah pasien virus corona baru. Presiden Moon menyatakan pemerintah akan menggelontorkan lebih dari 25 miliar dolar AS untuk mengatasi wabah yang merebak.