Rabu 04 Mar 2020 12:15 WIB

Presiden Korsel Nyatakan 'Perang' Terhadap Wabah Corona

Presiden Korsel minta rumah sakit tambah tempat tidur bagi pasien corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nora Azizah
Presiden Korsel minta rumah sakit tambah tempat tidur bagi pasien corona (Foto: upaya pencegahan wabah virus corona di Korea Selatan)
Foto: VOA
Presiden Korsel minta rumah sakit tambah tempat tidur bagi pasien corona (Foto: upaya pencegahan wabah virus corona di Korea Selatan)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menyatakan perang terhadap virus corona. Dia meminta agar rumah sakit menambah tempat tidur bagi pasien yang terinfeksi virus corona dan meningkatkan persediaan masker.

Presiden Moon meminta maaf atas kekurangan suplai masker, dan menjanjikan dukungan modal bagi usaha kecil yang terkena dampak virus corona. Hingga kini, Korsel melaporkan 5.186 kasus virus korona dan 34 kematian.

Baca Juga

"Negara menyatakan perang terhadap virus menular saat krisis di Daegu dan provinsi Gyeongbuk mencapai titik tertinggi. Saya minta maaf kepada seluruh warga bahwa kami tidak dapat menyediakan masker dengan cepat, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan," ujar Moon.

Virus korona yang awalnya menyebar di Cina, mulai merambah dengan cepat ke Korsel setelah seorang jemaat Gereja Shincheonji di Daegu dinyatakan positif korona. Walikota Daegu meminta kepada presiden agar disediakan 3000 kamar di rumah sakit untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien virus korona.

Antrean panjang warga yang ingin membeli masker tampak mengular di luar toko ritel. Sementara, stok masker di marketplace telah terjual habis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa penggunaan masker hanya ditujukan kepada orang yang sakit. Sedangkan, orang yang dinyatakan sehat tidak perlu menggunakan masker.

Seorang dokter, Lee Ji-eun (34 tahun) setiap hari berupaya untuk mencari masker secara online bagi keluarganya. Sementara di Daegu, warga setempat mengantre di apotek untuk membeli masker yang didistribusikan oleh pemerintah.

"Saya mengklik 'beli' setiap pagi, saya berhasil mendapatkan masker beberapa minggu lalu. Jumlah masker tidak cukup, bahkan untuk dokter ketika merawat pasien," ujar Lee.

Sebelumnya pemimpin Gereja Shincheonji, Lee Man-hee dinyatakan negatif virus korona. Dia telah meminta maaf karena gereja yang dia pimpin menjadi pusat penyebaran epidemi korona. Gereja Shincheonji dan Lee secara pribadi menjadi sasaran kemarahan publik atas penyebaran virus korona di Korsel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement