REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam pada tahun ini menganggarkan Rp 4 triliun untuk investasi. Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menjelaskan mayoritas alokasi investasi tersebut digunakan untuk pengembangan hilirisasi dan pengembangan produksi.
Arviyan menjelaskan investasi ini akan sepenuhnya memakai kas internal. Ia juga menjelaskan perusahaan memang akan fokus melakukan pengembangan di hilir sebagai bentuk komitmen perusahaan meningkatkan nilai tambah.
"Untuk tahun 2020, perseroan menganggarkan investasi sebesar RP 4 Triliun yang terdiri dari RP 200 Miliar untuk investasi rutin dan sisanya RP 3,8 Triliun untuk investasi pengembangan," ujar Arviyan di Jakarta, Rabu (4/3).
Direktur Keuangan PTBA, Mega Satria merinci dari Rp 4 triliun tersebut alokasi untuk hilirisasi sebesar Rp 1,5 triliun. Ia menjelaskan Rp 800 miliar dianggarkan perusahaan untuk menuntaskan proyek pembangkit listrik Sumsel 8. Sedangkan Rp 700 milar untuk pengembangan angkutan batubara.
"Sisanya untuk 200 miliar kami anggarkan untuk produksi dan Rp 3,8 triliun untuk pengembangan lahan tambang," ujar Mega.
Sedangkan perusahaan memang belum mengaggarkan untuk eksplorasi. Sebab, saat ini kata Mega perusahaan masih mengembangkan cadangan yang ada di lahan terbuka saat ini.
"Eksplorasi gak banyak. Kami belum melakukan eksplorasi. Kami coba eksplor darir esource yang kita punya biar dari resource ke reserve," ujar Mega.