REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai mewabahnya virus corona atau Covid-19 masyarakat mulai berbondong-bondong membeli masker. Alhasil, maseker semakin langka dan mahal. Namun, perilaku panik ini justru tidak dibenarkan ahli medis.
Dokter Umum Ahli Bedah, Jerome M Adams dari Kepala Operasional Korps Layanan Kesehatan Maysarakat Amerika Serikar (AS), justru mengecam masyarakat yang membeli masker. Jerome meminta agar masyarakat menghentikan menggenakan masker.
Jerome menjelaskan, banyaknya masyarakat yang membeli masker berakibat sulitnya tenaga medis untuk memperoleh masker. Hal ini membuat tenaga medis yang sedang merawat pasien dalam kondisi berbahaya.
"Serius, berhentilah membeli masker! Itu TIDAK efektif dalam mencegah masyarakat umum dari #coronavirus, jika penyedia layanan kesehatan tidak bisa mendapat masker untuk merawat pasien yang sakit, itu membuat penyedia layanan medis kita dalam bahaya" cicit Jerome melalui akun Twitternya seperti dikutip dari Well and Good, Rabu (4/3).
Hal senada juga diungkapkan Dokter spesialis paru dan perawatan kritis, Dr Russell Buhr dari UCLA Medical Center, juga menyatakan, penggunaan masker pada masyarakat hanya memberi rasa aman palsu. Buhr menjelaskan, penggunaan masker malah akan lebih sering memegang wajah untuk merapikan masker.
"Kalian akan menginokulasi diri dengan virus dari barang-barang di sekitar yang kalian sentuh dan kemudian menyentuh wajah anda," kata Buhr.
Dia menjelaskan, masker bedah atau N95 digunakan oleh tenaga medis untuk menjaga kebersihan pasien. Buhr mencontohkan, penggunaan masker pada tenaga medis dapat menghalau nafas dan ludah yang jatuh pada pasien.
Masyarakat telah berbondong-bondong untuk membeli masker online. Banyaknya permintaan menyebabkan harga melambung dan stok mulai habis bagi tenaga medis.
Buhr menjelaskan, masyarakat tak banyak yang mengetahui cara menggunakan masker. Sebab, menggunakan masker dengan baik juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu.
Tenaga medis, sambung Buhr, harus melakukan pelatihan dan ujian khusus untuk menunjukkan penggunaan yang tepat. Di antaranya cara memakai, mengenakan, dan melepas masker.
"Masyarakat umum tidak terlatih dan tidak layak diuji untuk memastikan bahwa mereka memiliki masker ukuran atau bentuk yang sesuai untuk wajah mereka," tegas dia.
Dia menyatakan, risiko tertular Covid-19 karena polusi sangat minim. Karena itu, dia menegaskan, cara untuk mengantisipasi terkena corona dengan cara sering mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah kita makan.
Buhr menambahkan, masker hanya digunakan untuk orang yang terpapar Covid-19, tenaga medis, dan orang yang bersinggungan dengan pasien. Karena itu, dia meminta agar masyarakat tak membeli masker.
"Dokter akan memberi tahu kalian kapan menggunakan masker," kata dia.